Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Religi Wali 9 dan Bangkalan Madura Via Jalan Tol

 Pada tanggal 10 Sya'ban sampai dengan tanggal 12 Sya'ban 1444 H, saya melaksanakan ziarah wali 9 bersama yayasan sulthan sholahuddin al ayyubi Tegal. Kebetulan saya sebagai tur leadernya. Saya juga yang membawa Bus dari Jepara ke Tegal. Bus yang kami pilih adalah bus Bejeu Pariwisata. 

Sebelum berangkat, saya pun membuat rute perjalanan dan juga denah tempat duduk yang kami pesan sebanyak 40 kursi. Jadi supaya nyaman. Disamping itu memang bus yang kami pesan adalah bus yang mempunyai suspensi empuk mentul mentul dan nyaman agar tidak cepat capek di perjalanan. Karena kalo bus suspensinya sudah tidak empuk dan mentul mentul maka akan cepat pegel pegel dan sakit semua badannya. 

Dan Alhamdulillah Bus Bejeu ini sesuai kriteria tersebut. Berangkatlah saya bersama Kru Bus Bejeu Pariwisata dari Jepara pukul 20.30 WIB dan bus Bejeu dalam keadaan kosong. Karena jamaah saya ada di Tegal. Selama perjalanan pun saya meminta dan berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi keselamatan dan kesehatan sampai pulang kembali ke Jepara dengan selamat sentosa. 

Sampai di Tegal tepat pukul 01.00 wib dan kami pun makan malam dan istirahat di Markas Yayasan Sulthan Shalahuddin Al Ayyubi Tegal. Pagi jam 5 saya pun mandi dan siap siap..... karena rencana berangkat adalah pukul 6.00 WIB. dan ternyata molor sampai pukul 8.00 wib dikarenakan masih menunggu jamaah yang kurang 1 yaitu di perjalanan pulang dari antar barang dari cirebon. 


Akhirnya berangkat kami berangkat jam 8.00 wib dari tegal dan rute perjalanan pertama adalah menuju Cirebon, yaitu makbaroh sunan gunung jati. Dan sampai disana pukul 10.00wib kemudian ziarah di Sunan Gunung Jati sampai pukul 11.30 WIB lalu kami berangkat menuju Bangkalan Madura. 

Disinilah saya melihat kondisi, dimana sopir kru dan jamaah yang kebanyakan sudah usia lanjut tetapi mempunyai semangat yang luar biasa. Walaupun di tengah perjalanan minta ke toilet untuk buang air kecil. 

Sampai di Surabaya pukul 23.00 wib dan kemudian lanjut sampai bangkalan Madura pukul 00.00 WIB. Di Bangkalan Madura ini, kami bisa istirahat tidur nyenyak sampai subuh. Sholah berjamaah Ziarah di Syaikhonan Kholil Bangkalan dan juga Ra lilur yang semasa hidupnya bertemu dengan guru kami, yaitu Syaikh Salim Alwan Al Husaini. Kemudian berangkat lagi pukul 06.00 wib menuju Sunan Ampel Surabaya. Sampai disana kita berziarah dan sarapan sampai pukul 10.00wib. Di Sunan Ampel ini, bertepatan dengan haul sunan ampel yaitu setiap tanggal 15 Sya'ban. Jadi kami pun utarakan hajat tawasul kepada sunan Ampel untuk dikabulkan oleh Allah Ta'ala. 


Selepas dari Sunan Ampel, kami melanjutkan perjalanan ke Sunan Giri yang berada di Gresik, disini kami mendapatkan informasi dari supir bus yang berada di Sunan Ampel untuk parkir di Sunan Giri saja baru kemudian kita naik angkot sampai pada sunan gresik agar tidak macet di tempat parkir bis sunan gresik yang katanya berada di pelabuhan yang panas dan jauh sekali. Akhirnya Kami mengikuti petunjuk tersebut untuk memudahkan ziarah kami dan kenyamanan kami. 

Setelah sampai di Sunan Giri, kami pun bisa langsung masuk ke dalam pusara makam sunan giri dan kami bertawasul kepada beliau walaupun kondisi berdesak desakan yang tidak bisa dihindarkan. Ada yang menarik di Sunan Giri ini, yaitu perjalanan dari parkir bus menuju Area sunan giri ini adalah dengan naik dokar atau delman. Selain itu ada juga ojek yang di muat 2 orang penumpang. dan disini mereka tukang ojek tidak teratur alias berebut penumpang. Sehingga penumpang tidak nyaman dengan ojek tersebut. Sehingga kami memilih untuk naik dokar atau delman. itung itung mengenang masa lalu yang masih ada delman di mana-mana. sekarang dah sangat jarang sekali ditemui. 


Setelah selesai dari sunan giri, kami kembali ke area parkir bus dan kemudian naik angkot menuju Sunan Gresik yang berada di Kota Gresik, persisnya sebelah timur alun alun kota gresik. Alhamdulillah kami bisa berziarah dan sangat dekat dengan pusara yang terbuka dan bisa melihat langsung dan juga bertawasul. 


Di Sunan Gresik kami bisa minum air peninggalan Sunan Gresik (Syaikh Maulanan Malik Ibrahim) dan juga ada photoboth yang berada di sana, sehingga para jamaah kami persilahkan untuk mengambil kenang-kenangan untuk poto bersama. Setelah dari dari Sunan Gresik, kami kembali ke lokasi parkir bus yang berada di sunan giri. Dan kemudian kami langsung makan siang bersama di warung parkir bus tersebut. 

Setelah kenyang, kami pun melanjutkan perjalanan munuju sunan Drajat di Lamongan. Tiba di parkir bus sunan drajat pas jam 16.00 Wib. Sehingga kami langsung melaksanakan sholat dan kemudian berziarah sampai jam 17.30 wib selesai. 


Di area Sunan Drajat ini sudah banyak yang diperbaiki, termasuk pagar dan juga peremajaan peninggalan-peninggalan sunan drajat. Disini para jamaah ziarah akan menemui tulisan yang dipajang di depan makam, bagi yang bisa membaca tulisan jawa akan tahu dan memahami maknanya. Kurang lebih tulisannya berbunyi:

  • Wenehno teken marang wong kang wuto, (Berikan Tongkat kepada orang buta)
  • Wenehno mangan marang wong kang keluwen, (berikan Makan kepada orang yang lapar)
  • Wenehno payung marang wong kang kudanan, (Berikan Payung kepada orang yang kehujanan)
  • Wenehno Sandang marang wong kang Wudanan (Berikan pakaian kepada orang yang telanjang)
Nasehat-nasehat ini sebenarnya mempunyai arti yang mendalam, yaitu pada bait pertama "Wenehno teken marang wongkang Wuto" ini artinya adalah ajarkanlah akidah yang benar yaitu akidah ahlussunnah wal jamaah, mengesakan Allah, Allah tidak sama dengan makhlukNya. bahwa Allah Ada Tanpa Tempat. Akidah ini kita ajarkan kepada orang orang yang belum mengetahuinya. Maka jika mereka telah mendapatkan pelajaran ini, maka mereka akan berjalan dengan koridor yang benar, beragama dengan benar. karena akidah ini adalah pondasi dalam beragama Islam. 

Bait kedua dan seterusnya anda bisa mengartikan dengan sesuai bait atau bisa juga dengan lainnya. bebas. karena yang paling penting adalah pada bait pertama ini. 


Dari Sunan Drajat Lamongan, kami melanjutkan perjalan menuju Sunan Bonang Tuban. Sampai disana, kami tepat pukul 19.00 WIB dan kami parkir Bus yang ada ojek becak menuju Sunan Bonang. Jika berjalan kaki kurang lebih 15-20 menit sampai. Namun jika dengan becak hanya 15rb sudah sampai dalam 4 menit saja. Kami pun melakukan ziarah di Sunan Bonang yang saat itu penuh sekali dengan para jamaah ziarah dari mana saja.

Dari Sunan Bonang, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat makan di Rumah Makan Wahyu Utama dengan menu Nasi Rawon. Pas sekali saat perut lapar diisi dengan daging dengan kuah rawon. 

Disini, saya bersama kru bus sedang berdiskusi tentang perjalanan pantura di rembang arah pati yang jalanannya rusak parah dan macet total yang bisa berjam-jam. Kru bus kami pun kontak teman temannya untuk diarahkan di jalan alternatif yang bisa di lalui bus besar serta tidak ada kendala apapun. dan setelah kami selesai makan, kami memutuskan untuk masuk ke jalan alternatif yang sudah diberi tahu oleh teman teman sesam supir bus pariwisata dan juga bus line yang lewat jalur pantura. 

Saat sudah memasuki jalan alternatif ternyata kondisi sedang banjir dan tertutup dikarenakan ada bus di depan yang terperosok, sehingga macet total. akhirnya kami putar arah cari jalan keluar yang disinilah mulai ketegangan kru bus bejeu, karena belum istirahat. Ditambah dengan jamaah kami yang minta ke toilet. 


Saya pun mulai berdoa agar diberi kelancaran dalam perjalana kami ini karena kurang sunan muria, sunan kudus dan sunan kalijaga saja. dan Alhamdulillah kami bisa keluar dari jalur macet dan sampai di Sunan Muria tepat subuh. Kami pun memutuskan agar jamaah ziarah kami gerak cepat supaya sesuai jadwal dan tidak molor. Kami langsung beritahu berapa jam yang dibutuhkan saat berziarah dan harus menuju lokasi ziarah selanjutnya. Kami putuskan sampai jam 7.00 wib sudah selesai ziarah sunan muria. namun ternyata jam 8.00 selesai. Walaupun begitu tetap sesuai rencana, dan kami pun langsung melanjutkan ke sunan kudus. 


Di lokasi sunan kudus dengan area parkir bus diberi fasilitas ojek, yang berompi. kita harus ngojek agar cepat. Sesampainya di Sunan kudus, ternyata antri dan berdesakan luar biasa. Dan terjadi insiden kecil antara petugas makam dengan jamaah kami, namun kami sudah agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, lalu karena memang kesalahan dari petugas makam, akhirnya dia sadar bahwa dirinya salah dan kemudian langsung minta maaf kepada kami. Dan suasana menjadi cair kembali. Kami pun akhirnya berziarah dengan tenang dan setelah selesai kami berfoto bersama rombongan yang ada di depan menara kudus. 


Setelah itu, kami langsung balik ke parkir bus dan melanjutkan perjalanan terakhir yaitu sunan kalijaga. Kami sampai di sunan kalijaga tepat pukul 12.00wib. Kami berziarah dengan khidmah dan pas terjadi kekosongan karena jam istirahat. Kami pun langsung menduduki tempat yang nyaman. Setelah selesai kami langsung menuju tempat istirahat makan dan mandi di rumah makan Kurnia Jatim yang berada di Kaliwungu kendal. Kami pun makan mandi dan sholat berjamaah dan kemudian kami pulang dengan bahagia dan senang. karena perjalanan kami berjalan dengan lancar jaya selamat sentosa tanpa ada kendala yang berarti.

Posting Komentar untuk "Wisata Religi Wali 9 dan Bangkalan Madura Via Jalan Tol"