Wisata Religi di Makbaroh KH Chudlori Ichsan Tegalrejo Magelang
Beberapa hari lalu, sy bersama pejuang Muda NU, yaitu IPNU PAC Jepara Kota melaksanakan tour wisata religi ke Pendiri IPNU di Jogjakarta. Dengan membawa pasukannya sebanyak 13 orang, tentu dengan membawa 1 mobil tidaklah cukup, maka saya pun diminta untuk mengantarkan sambil nyupir. Ya jadi sopirlah saya waktu itu.
Kami berangkat pukul 9 malam dari markas IPNU Jepara kota, kemudian kami ambil jalan alternatif Salatiga Magelang dengan melewati wisata kopeng. Alhasil tembus dengan pesantren Tegalrejo yang disana terdapat Makbaroh KH. Chudlori Ichsan. seorang Guru dari gurunya Gus Dur. Gus Dur pernah mondok di API Tegalrejo selama 2 tahun setengah tentu dengan hasil yang berprestasi.
Kyai Chudlori bukan dari kalangan kyai, Ayahnya adalah seorang penghulu di jaman Belanda. Kakeknya, juga seorang penghulu, Abdul Halim. Namun Kyai Chudlori ini nyantri di Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari di Tebu Ireng. Di Tebu Ireng inilah, Kyai Chudlori memulai riaydlohnya dengan tirakat. Setelah di Tebu Ireng, Kyai Chudlori mondok di Pesantren Bendo dan kemudian mondok lagi Mbah Ma'sum Lasem .
Kyai Chudlori setelah kembali di Magelang, menikahi putri dari Kyai Dalhar Watucongol. Kemudian disuruh mengajar di Ponpes Darussalam yang didirikan Mbah Dalhar. Kemudian Mbah Chudlori melakukan tirakat di Gunung Pring (tempat makbaroh Raden Santri) dengan waktu yang lama dan juga melakukan riyadhoh. Setelah selesai, kemudian Kyai Chudlori disuruh membuat pesantren di Tegalrejo Tahun 1944 M, tanah kelahirannya.
Tepat di tahun 1947, Pesantren yang dibangun Kyai Chudlori diberi nama API (Asrama Perguruan Islam). Selang setahun kemudian, Pesantren API dihancurkan Belanda. Namun hal itu tidak membuat patah arang kyai Chudlori. Lalu di 1949, Kyai Chudlori membangun kembali pesantrennya bersama masyarakat. Dan Gusdur menjadi santri kyai Chudlori di tahun 1957. Kemudian tahun 1977, Kyai Chudlori Ichsan wafat. Pesantren API yang ditinggalnya kini tidak kurang dari 1500 santri yang belajar agama.
Itulah sedikit cerita tentang Mbah Chudlori. Kami dan rombongan telah tiba di ponpes API pukul 2 dnihari. Kami berziarah dan juga bermunajat disana. Sy pun sholat 2 rokaat sholat hajat disana. sedangkan para santri sedang riyadhoh dan menghapal alquran dan beberapa kitab lainnya di waktu dinihari tersebut.
Saya sempet mendokumentasikan video yang kegiatan saya dan rombongan ketika berziarah di makam KH Chudlori Ichsan. setelah selesai bermunajat dan berziarah, kami langsung melanjutkan perjalananan ke Makbaroh Kyai Nur Iman di Mlangi Jogjakarta.
Kami berangkat pukul 9 malam dari markas IPNU Jepara kota, kemudian kami ambil jalan alternatif Salatiga Magelang dengan melewati wisata kopeng. Alhasil tembus dengan pesantren Tegalrejo yang disana terdapat Makbaroh KH. Chudlori Ichsan. seorang Guru dari gurunya Gus Dur. Gus Dur pernah mondok di API Tegalrejo selama 2 tahun setengah tentu dengan hasil yang berprestasi.
Kyai Chudlori bukan dari kalangan kyai, Ayahnya adalah seorang penghulu di jaman Belanda. Kakeknya, juga seorang penghulu, Abdul Halim. Namun Kyai Chudlori ini nyantri di Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari di Tebu Ireng. Di Tebu Ireng inilah, Kyai Chudlori memulai riaydlohnya dengan tirakat. Setelah di Tebu Ireng, Kyai Chudlori mondok di Pesantren Bendo dan kemudian mondok lagi Mbah Ma'sum Lasem .
Kyai Chudlori setelah kembali di Magelang, menikahi putri dari Kyai Dalhar Watucongol. Kemudian disuruh mengajar di Ponpes Darussalam yang didirikan Mbah Dalhar. Kemudian Mbah Chudlori melakukan tirakat di Gunung Pring (tempat makbaroh Raden Santri) dengan waktu yang lama dan juga melakukan riyadhoh. Setelah selesai, kemudian Kyai Chudlori disuruh membuat pesantren di Tegalrejo Tahun 1944 M, tanah kelahirannya.
Tepat di tahun 1947, Pesantren yang dibangun Kyai Chudlori diberi nama API (Asrama Perguruan Islam). Selang setahun kemudian, Pesantren API dihancurkan Belanda. Namun hal itu tidak membuat patah arang kyai Chudlori. Lalu di 1949, Kyai Chudlori membangun kembali pesantrennya bersama masyarakat. Dan Gusdur menjadi santri kyai Chudlori di tahun 1957. Kemudian tahun 1977, Kyai Chudlori Ichsan wafat. Pesantren API yang ditinggalnya kini tidak kurang dari 1500 santri yang belajar agama.
Itulah sedikit cerita tentang Mbah Chudlori. Kami dan rombongan telah tiba di ponpes API pukul 2 dnihari. Kami berziarah dan juga bermunajat disana. Sy pun sholat 2 rokaat sholat hajat disana. sedangkan para santri sedang riyadhoh dan menghapal alquran dan beberapa kitab lainnya di waktu dinihari tersebut.
Saya sempet mendokumentasikan video yang kegiatan saya dan rombongan ketika berziarah di makam KH Chudlori Ichsan. setelah selesai bermunajat dan berziarah, kami langsung melanjutkan perjalananan ke Makbaroh Kyai Nur Iman di Mlangi Jogjakarta.
Posting Komentar untuk "Wisata Religi di Makbaroh KH Chudlori Ichsan Tegalrejo Magelang"