Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Religi Mbah Mangli Grabag Magelang

Wisata kali ini terbilang unik. Dikarekan harus ngangkot setelah turun dari Bus sebagai mode transportasi yang dilalui untuk berziarah ke mbah mangli. Uniknya adalah jarak dari Bus ke lokasi Mbah Mangli hampir 3 km dari Bus yang berhenti di rumah makan di jalan magelang jogja. Uniknya lagi, angkot yang kita pakai untuk tranpsortasi ini melalu jalur desa dan berliku liku, yaitu menuruni lembah dan naik gunung dan berbelok belok di kampung-kampung. Pikir saya, ini angkot bener tahu jalannya apa sengaja melalui jalur ini agar kita bisa melihat pemandangan pedesaan dan persawahan di area pegunungan ini ya. 


husnudzon saya, daripada menggunjing sopirnya, sya nikmati saja pemandangan nan sejuk dan indah ini. Kapan lagi bisa menikmati udara bersih dan sejuk di daerah pegunungan yang indah ini. Syukur Alhamdulillah, sy dan rombongan masih diberi kesehatan dan keselamatan atas perjalanan tersebut. karena medannya sungguh luar biasa. naik turun yang curam sekali. 

area Pesantren Mbah Mangli

Mbah Mangli yang kita ziarahi ini adalah bernama asli KH. Muhammad Bahri, namun diberi nama lagi oleh gurunya bernama Hasan Asy'ari, jadilah KH Hasan Asy'ari. Namun karena desanya bernama dukuh Mangli, Maka terkenallah dengan sebutan Mbah Mangli. Tepatnya Mbah Mangli ini ada di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. 

Mbah Mangli lahir di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat, 17 Agustus 1945 tepat pukul 02.00 malam. Beliau adalah putra bungsu dari Muhammad Ishaq. Dan beliau wafat sekitar akhir 2007. 

Sesampainya kami di lokasi, kami disuguhi ramainya pasar sayur yang ada di jalanan lokasi. Kemudian kami meminta izin masuk untuk berziarah kepada shohibul wilayah, mbah KH Munir, menantu dan sekaligus pengasuh pesantren yang didirikan mbah Mangli ini yang meneruskannya. Karena lokasi ziarah ada di dalam lokasi pesantren tersebut. Dan kami tidak diperkenankan untuk memotret dan memvideo di dalam area pesantren dan juga area pemakaman. 

Kenapa ada larangan seperti ini? 


Karena dalam masa hidupnya mbah Mangli ini, tidak ada yang berhasil mengambil foto/gambarnya beliau. Kemudian ketika berada di Makkah saat berkunjung di sayyid ahmad Al Maliki. Seperti yang ada di foto diatas lah kira-kira. dan kami pun mematuhi peraturan tersebut. Kami hanya mengambil foto di luar pesantren saja. Seperti masjid yang baru di bangun dan juga pasar sayur yang ramai sekali.

29 Agustus 2022, Area Mbah Mangli

Mbah Mangli ini belajar kepada ayahnya dengan menghafal kitab Taqrib dan juga maknanya, tafsir al-Qur’an dengan makna dan nasakh mansukh-nya. Kemudian belajar di Kudus, KH. KH. Ma'mun Ahmad di pesantren TBS Kudus. Dari sinilah, semangat belajar dan berdakwah begitu tinggi hingga sampai mengakhiri masa lajangnya dan menetap di dukuh Mangli tersebut. Kami menuliskan semangat dakwahnya, bukan berarti kita tidak mengakui kewalian beliau. Namun dengan semangat dakwah dari beliau ini yang wajib kita teruskan dan kita tiru. Sedangkan kewalian dan kehebatan dari Wali tersebut saya yakin tidak ada yang bisa meniru. Karena setiap wali mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri. 

Dakwah beliau sungguh menyentuh hati para jamaahnya yang mau mengaji kepadanya. Bahasa dan penyampaian dakwah ini membaur bersama masyarakat sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Dakwah beliau akhirnya menyebar ke berbagai daerah di sekitarnya. 

Dakwahnya ini tidak ingin dinilai dengan uang, dan bukan tujuan materi yang diinginkan, akan tetapi beliau mau apa yang disampaikan dalam dakwahnya itu dilaksanakan oleh para jamaah yang hadir saat ngaji atau dalam pengajian sekalipun. 

Pernah beliau berpesan kepada panitia pengajian yang mengundang Mbah Mangli saat mau memberikan bisyaroh kepadanya, beliau berkata:

"Jika setengah dari jamaah yang hadir berkenan menjalankan apa yang diwajibkan dalam syariat agama islam, itu jauh lebih bernilai dari apapun. Oleh karena itu, mohon jangan menilai dakwah saya ini dengan uang, kalau bapak mau mengantar saya pulang, saya terima, akan tetapi jika kesulitan, itu tidak jadi masalah karena saya bisa pulang sendiri."

Inilah ketawadluan beliau kepada semua orang. Kesungguhan dakwah, Akhlak berdakwah dan akhlak yang diajarkan beliau kepada masyarakat inilah yang wajib kita tiru. Karena beliau selalu menekankan kepada yang wajib daripada yang sunnah. Yaitu mengajarkan kepada Masyarakat apa yang sudah menjadi kewajiban setiap mukallaf. Dan yang terpenting dan utama adalah beriman kepada Allaah Ta'ala dan RosulNya. Bahwa Iman kepada Allah adalah dengan tidak menyerupakan Allah dengan sesuatu apapun. Allah Tidak serupa dengan sesuatu apapun dari makhlukNya. Allah tidak butuh kepada makhlukNya. Allah Ada Tanpa Tempat. Allah Ada Tanpa Arah. Allah tidak bisa dibayangkan. Inilah akidah yang diajarkan Mbah Mangli di setiap pengajian beliau.

Jadi, yang dimaksud syariat adalah 'al aqö'id wal ahkäm', yakni akidah-keimanan yang benar dan sama yang dibawa oleh seluruh para Nabi dan juga hukum-hukum ibadah yang wajib, yaitu sholat, puasa, zakat, haji dan lainnya yang diwajibkan kepada setiap mukallaf. Inilah yang harus kita laksanakan sebagaimana halnya yang diajarkan mbah Mangli. 

Inilah Wisata religi kami saat ke mbah Mangli.

Posting Komentar untuk "Wisata Religi Mbah Mangli Grabag Magelang"