TERBARU

Benarkah PWI LS Kerjanya Bongkar Makam?

 Ada banyak pertanyaan yang dijadikan framing menyudutkan sebuah ormas yang dinamakan PWI-LS. Akan tetapi sebelum menyimpulkan alangkah baiknya kita mengenal lebih dekat dengan organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia laskar sabilillah atau disingkat PWI LS


Siapakah PWI LS?

Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah atau PWI-LS adalah organisasi keagamaan yang didirikan tahun 2023 di Cirebon oleh para kiai-kiai pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama yang berkomitmen menjaga keutuhan NKRI dan sejarah bangsa berdasar Pancasila dan UUD 1945. PWI LS ini berdiri atas dasar keresahan sejumlah tokoh Nahdliyin (warga NU) atas berkembangnya paham Islam transnasional yang dinilai tidak sejalan dengan ajaran Islam Nusantara dan memecah-belah keutuhan bangsa.

PWI-LS juga memiliki kepedulian dalam mengembangkan nilai-nilai Islam yang moderat dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. PWI-LS mengajak masyarakat untuk mengarus-utamakan toleransi secara syariat dan kerukunan antar umat beragama dan saling menghargai antar sesama bangsa, sesama umat Islam, untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, PWI-LS fokus dalam menjalankan usaha-usaha untuk menjaga kesucian nasab Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, ahlibait Nabi dan keturunannya dengan mengadakan kajian ilmiyah, dakwah, agar masyarakat peduli terhadap pentingnya menjaga nasab Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari orang-orang yang mengaku sebagai keturunan Nabi padahal tidak terbukti secara ilmiyah melalui kajian kitab nasab dan tes DNA.

Tokoh tokoh PWI-LS adalah orang-orang ternama nasional yang selama ini aktif di Nahdlatul Ulama, di antara mereka adalah DR. KH. Muhammad Abas Bili Yahsyi, M.A. (Pengasuh Pesantren An-Nadwah) Buntet Cirebon, K.H. Imaduddin Utsman Al-Bantani (Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ulum) Kresek Banten, KH. Marzuki Mustamar (pengasuh pesantren Sabilurrasyad,) Malang mantan ketua PWNU Jatim, K.H. Maulana Yusuf Prianadi (Pengasuh Pesantren Al-mubarok) Cinangka Banten, Raja Dangdut Rhoma Irama, Jenderal (purn) dudung Abdurrahman, irjen (pol) Ahmad Nurwahid, Tubagus Mogy Nurfadil, Sayyid Zulfikar pasuruan, KH Suadi Pasuruan, KRT Faqih Wirahadiningrat Pasuruan, KH. Mas Nur Fuad Sidogiri Pasuruan, KH. Jafar Shidiq (pengasuh pesantren Riyadul Huda) Majalengka, Abah Setu (Mursyid Tarikah TQN Bekasi), K.H. Asep saefuddin Halim (Pengasuh Pesantren Amanatul Umah) Mojokerto, KH. Wahib Hasbullah Kebumen, Gus Aziz Jazuli Banten, KH. Nur Ihyak Surabaya, KH. Suparman Abdul Karim Lampung, KH. Abdul Galib Madura, Kh. Ja’far Batu Ampar madura, Dr. KH. Ubaidillah Tamam Rembang, KH. Syaikhurrijal malang, KH Dawam Rembang, KH. Riyad Musofa Sragen, KH. Lukman Pemalang, KH. Syarifudin Tegal, TB. KH. Alawi Bandung, KH. Muharror Demak, Abah Hadi Demak, Gus Rido Purbalingga, KH. Bendo Grobogan, Gus Maryono Banyumas, KH. Mun’im Saleh Madura, Kh. Rofiq Wonosobo, KH. Zabidi Surabaya, KH. Husnu Mufid Surabaya, Abah Ismail Surabaya, Kh. Mustain Mansur Kebumen, KH. Maujud Astari Banten, KH. Hamdan Suhaimi Banten, KH. Abdul Mu’thi Banten, KH. Ghazali Tangerang Selatan, KH. Ihsan Badawi Bekasi, KH. Bagus Lukito Bekasi, KH. Akas Cianjur, KH. Aminuddin Sukabumi, KH. Muhammad Amin Garut, Kh. Abdul Mujib garut, Tubagus Ali Hifni Banten, Gus Zumrani Indramayu, Aang Zaenudin Pandeglang, Diar Mandala Pandegalang dan ribuan ulama NU lainnya.

PWI LS mengusung semangat menjaga dan mereaktualisasikan ajaran Walisongo yang luhur, toleran, dan penuh tenggang rasa sebagai esensi dari Islam Rahmatan Lil ‘alamin. PWI-LS juga memiliki kepedulian yang besar dalam menjaga warisan budaya nasional bangsa Indonesia serta sejarah para leluhur bangsa.

Lalu, benarkah PWI LS kerjanya bongkar makam?

Sebenarnya tidak. karena yang dibongkar itu bukan makam, alias palsu, makam palsu. Jadi PWI LS ini sebelum melakukan tindakan, PWI LS melakukan kajian yang mendalam, benarkah itu makam, kok tiba tiba ada! lalu dicari saksi saksi dan fakta yang ada. bagaimana sejarahnya dan lain sebagainya. Jika memang tidak terbukti bahwa itu makam, maka dipastikan itu makam palsu. Setelah teridentifikasi bahwa itu makam palsu, PWI LS melakukan langkah selanjutnya dengan melaporkan ke berbagai tokoh masyarakat setempat dengan melibatkan aparat keamanan (seperti babinsa dan polisi) untuk dilakukan persetujuan dibongkar dengan memberikan bukti bukti yang sudah valid. Jika musyawarah menghasilkan kesepakatan setuju dibongkar bahwa itu palsu maka akan dilakukan eksekusi dengan disaksikan oleh berbagai pihak masyarakat setempat dan tokoh masyarakat. 

Hal ini dilakukan karena, sudah banyak sekali tanah kosong, tiba-tiba ada makam, padahal di tanah itu tidak ada makam satu pun. Bahkan lebih parah lagi tiba-tiba ditemukan dan lain sebagainya, dan ketika dikonfirmasi bahwa katanya dari mimpi. maka ini sama sekali tidak bisa dijadikan sandaran bukti yang otentik.

Dan yang parahnya lagi, setelah ada makam, tiba tiba diberi kotak sedekah yang berjejer, kanan kiri dan bahkan banyak sekali kotak amal. Dan ini dijadikan lahan bisnis, padahal itu bukan makam. Hal semacam inilah yang meresahkan masyarakat. 

Jadi, perlu diketahui bahwa tindakan PWI LS itu sudah terkoordinasi dengan baik. Tidak boleh sembarangan melakukan tindakan yang gegabah. Seperti kasus yang ada di pasuruan, ini menjadi momen penting untuk menjadikan dasar hukum ke depan. 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar