Wisata Religi Syaikh Abu Bakar Pulau Panjang Jepara

Di Ciamis ada panjalu, di Jepara ada Pulau Panjang. Panjalu adalah danau, sedangkan Pulau Panjang adalah di tengah lautan. Sebenarnya ada 2 pulau di jepara yang terdapat Makam Wali. Yaitu Pulau Panjang dan Pulau Mandali. di Pulau Panjang terdapat makam wali yang bernama Syaikh Abu Bakar bin Yahya Ba'alawy (Belum terverifikasi Kebenarannya, sekarang ternyata palsu namanya. Nama sebenarnya entah siapa). Untuk di Pulau Mandalika, ada Syaikh Mandalika. Ceritanya nanti untuk Pulau Mandalika ya. 

Di pulau panjang ini, banyak di kalangan para peziarah bahwa disana terdapat makam wali Syaikh Abu Bakar Pulau Panjang. Dan di awal bulan Muharram ini, tepatnya tanggal 05 Muharram diadakan acara Mapag Enggal Warso, sedangkan haul-nya pada bulan syawwal. (Haul Pulau Panjang ini terjadi 2 kali dalam setahun, Bulan Syawwal dan Bulan Muharram, entah mana yang benar? atau bisa jadi salah semua). 

Anda bisa berwisata religi ke sini, dengan menempuh perjalan laut sekitar 15 menit. Sudah tersedia 2 titik penyebarangan, yaitu di Pantai Kartini dan Pantai Bandengan. Anda bisa memilih, di 2 lokasi titik penyebarangan ini sudah tersedia kapal antar jemput dengan tarif 20rb dan tiket masuk pulau panjang hanya 5rb rupiah saja. entah tahun depan apakah sudah naik atau tidak. Dengan menyeberang menggunakan kapal yang bermuatan 20-25 orang ini, anda sudah bisa menikmati air laut dan ombak yang sedikit menyipratkan air ke kapal. 

Silahkan Anda bertawasul dengan para wali Allah, dengan bertawassul, maka doa kita akan diijabah oleh Allah Ta'ala. Jangan lupa doakan saya, dengan penuh kebaikan. dan semoga yang mendoakan saya dibalas oleh Allah Ta'ala. 

Namun sebelum tawassul, Anda harus tahu dulu siapa yang anda jadikan tawassul. Lebih baik tawassul kepada Nabi dan wali yang sudah masyhur, seperti wali songo. Jika anda tidak tahu, maka tawassul anda akan gak tahu kemana. 

Perlu diketahui bahwa, bangunan makam sayyid Abu Bakar ini dibangun sekitar tahun 1970an. Dan Tahun itu pula dimulai lah acara haul dan mapag enggal warso tersebut yang terus diadakan setiap tahun hingga sekarang ini. dan Tahun 1990an menjadi bangunan yang permanen seperti sekarang ini, yang sudah seringkali di rehab. Kisah ini pun masih belum diverifikasi kebenarannya karena sampai hari ini tidak ada bukti otentiknya. 

Banyak sekali para wisatawan religi datang dari berbagai penjuru untuk berziarah. sehingga hampir setiap bulan ramai dikunjungi. Apalagi pada saat hari libur dan sabtu ahad. Para pemilik kapal pun harus bersiap siap, akan tetapi jika terjadi ombak besar, maka terpaksa harus tidak narik demi keselamatan para peziarah untuk menyeberang. 

Di Pulau Panjang tidak terdapat pemukiman warga, yang ada hanyalah para pedagang, dan komplek makam sayyid Abu Bakar Bin Yahya Ba'alawy ini (yang makam aslinya entah nama siapa). jadi tidak ada penduduk yang tinggal di pulau ini secara keseharian. Meski begitu, setiap hari warga desa Bulu, yang berada di pantai kartini setiap pagi menyeberang untuk berdagang jajanan keperluan para peziarah yang datang berkunjung.

Berbagi :