Ziarah Sunan Kudus Syaikh Ja'far Shodiq Dan KH R Asnawi
Ziarah Makam Sunan Kudus Syaikh Ja'far Shodiq. Ada banyak kisah tentang Sunan Kudus ini. Berbagai versi cerita dan history yang tersebar di mana-mana. Tapi bukti nyata bahwa, Makam Sunan Kudus ini terletak di belakang Masjid Agung Sunan Kudus di Kota Kudus Jawa Tengah.
Setiap hari penuh dari pagi sampai malam. Dan sekarang jam 9 malam sampai jam 5 pagi ditutup. entah karena apa, saya tidak tahu. banyak sekali bangunan disekitar yang sudah banyak berubah. Yang tadinya terdapat terminal kecil untuk parkir mobil, sekarang saat saya menulis ini pun sudah menjadi taman kecil kota kudus. trotoar yang tadinya kecil sekarang besar dan lebar. Iya itulah perubahan zaman.
Zaman sekarang pun tahun 2016 kemarin, sudah banyak orang yang berani mengatakan bahwa Walisongo itu tidak ada. mendengar perkataan itu sy langsung tertawa. dia itu ulama siapa? wahabi sy jawab. boro boro ziarah kubur sama wali, wong ziarah kubur orangtua kandungnya aja kagak pernah. itulah aliran yang menyimpang.
Cagar budaya inilah buktinya. Bukti lagi sunan kudus ini mengakulturasikan budaya setempat menjadi budaya islam. seperti kemenyan, dan lain sebagainya. Kemenyan termasuk wewangian. dan Wewangiang adalah sunnah rosul.
Makam Sunan Kudus ini terletak di pusat kota kudus, persisnya dibelakang bebangunan utama limas-an tumpang Mesjid Menoro Kudus. Akses menunju ke makam harus melewati beberapa gapuro. Gapuro Butulan di kiri Mesjid, Gapuro beratap genteng juga tanda masuknya peziarah ke makam sunan kudus dari depan. Setelah masuk terdapat gapuro padurakso besar kemudian baru belok kanan masuk ke makam.
Ada banyak cungkup ber-isikan petak kuburan dengan posisi memanjang yang ukurannya lebar 8 meter tepat di belakang masjid. Sedangkan panjang area 30 meter, dengan pintu gapuro yang ke cungkup paling besar. Inilah makbaroh Sunan Kudus, Syaikh Ja'far Shodiq.
Dan setiap kali sy berziarah ke Makam Sunan Kudus, sy sempatkan untuk berziarah ke Makam Pendiri NU.
Beliau bernama KH Raden Asnawi Kudus. Merupakan Salah Satu Ulama Aswaja Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia sekarang ini. Lahumul Faatihah.
Kedua Makam yang berkumpul dalam satu area ini adalah kedua ulama yang berpengaruh di kehidupan saya. yang Sunan Kudus sebagai penyebar agam islam di Jawa, khususnya jepara, Kudus, Pati dan sekitarnya. Sedangkan KH R Asnawi adalah Pendiri NU, dimana saya lahir dari kalangan NU, dan ajaran NU adalah Ahlussunnah waljamaah. Di mana akidah yang diajarkan adalah akidah Tanzih. Mensucikan Allah.
Dalam Kitabnya Mbah Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari, Tanbihatul Wajibat, tertulis di Muqodimah bahwa:
واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له المنزه عن الجسمية والجهة والزمان والمكان
Yang maknanya: "Aku bersaksi; bahwa tidak ada yang berhak di-sembah dengan benar selain Allooh saja, tidak ada sekutu/sepadan bagi-Nya yang suci dari jisim (benda), arah, zaman (waktu) dan tempat".
Inilah ajaran yang diajarkan oleh Sunan Kudus, yang sampai kepada Hadratus Syaikh dan KH R Asnawi Kudus.
Selain itu, Kewibawaan Sunan Kudus juga dikenal dengan sifat toleransi-nya. Sunan Kudus sangat berhati-hati dan menjaga perasaan umat lain untuk menjaga keharmonisan kemanusiaan. Sehingga saat itu, Sunan Kudus pernah tidak menyembelih Hewan Qurban dengan hewan sapi saat Hari raya Idul Adha. Beliau menyembelih Kerbau dan kambing. Hal ini agar umat Hindu yang mengkeramatkan Sapi tidak tersinggung dan bahkan pecah peperangan.
Atas peristiwa inilah, adipati kudus, Pangeran Poncowati menghormati Sunan Kudus dan akhirnya memeluk agama Islam. Sehingga dibuatkanlah Masjid Menoro Kudus ini, sebagai hadiah kepada Sunan Kudus.
Kearifan Lokal seperti inilah yang patut dicontoh, sehingga tidak serta merta merasa dirinya yang paling benar. Ilmu hikmah yang digunakan oleh Sunan Kudus ini menjadikan islam berkembang pesat di wilayah kudus, Jepara, Pati dan sekitarnya.
Beberapa teman, kyai, ataupun ustad yang mengajak saya untuk berziarah di area Jepara Kudus, maka Sunan Kudus sebagai tempat yang terdekat. Ini salah satu teman saya, seorang muballigh dari Tegal. Ia bernama Kyai Aziz Muslim, Lulusan Ponpes Lirboyo Kediri.
Setiap hari penuh dari pagi sampai malam. Dan sekarang jam 9 malam sampai jam 5 pagi ditutup. entah karena apa, saya tidak tahu. banyak sekali bangunan disekitar yang sudah banyak berubah. Yang tadinya terdapat terminal kecil untuk parkir mobil, sekarang saat saya menulis ini pun sudah menjadi taman kecil kota kudus. trotoar yang tadinya kecil sekarang besar dan lebar. Iya itulah perubahan zaman.
Zaman sekarang pun tahun 2016 kemarin, sudah banyak orang yang berani mengatakan bahwa Walisongo itu tidak ada. mendengar perkataan itu sy langsung tertawa. dia itu ulama siapa? wahabi sy jawab. boro boro ziarah kubur sama wali, wong ziarah kubur orangtua kandungnya aja kagak pernah. itulah aliran yang menyimpang.
Cagar budaya inilah buktinya. Bukti lagi sunan kudus ini mengakulturasikan budaya setempat menjadi budaya islam. seperti kemenyan, dan lain sebagainya. Kemenyan termasuk wewangian. dan Wewangiang adalah sunnah rosul.
Makam Sunan Kudus ini terletak di pusat kota kudus, persisnya dibelakang bebangunan utama limas-an tumpang Mesjid Menoro Kudus. Akses menunju ke makam harus melewati beberapa gapuro. Gapuro Butulan di kiri Mesjid, Gapuro beratap genteng juga tanda masuknya peziarah ke makam sunan kudus dari depan. Setelah masuk terdapat gapuro padurakso besar kemudian baru belok kanan masuk ke makam.
Ada banyak cungkup ber-isikan petak kuburan dengan posisi memanjang yang ukurannya lebar 8 meter tepat di belakang masjid. Sedangkan panjang area 30 meter, dengan pintu gapuro yang ke cungkup paling besar. Inilah makbaroh Sunan Kudus, Syaikh Ja'far Shodiq.
Dan setiap kali sy berziarah ke Makam Sunan Kudus, sy sempatkan untuk berziarah ke Makam Pendiri NU.
Beliau bernama KH Raden Asnawi Kudus. Merupakan Salah Satu Ulama Aswaja Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia sekarang ini. Lahumul Faatihah.
Kedua Makam yang berkumpul dalam satu area ini adalah kedua ulama yang berpengaruh di kehidupan saya. yang Sunan Kudus sebagai penyebar agam islam di Jawa, khususnya jepara, Kudus, Pati dan sekitarnya. Sedangkan KH R Asnawi adalah Pendiri NU, dimana saya lahir dari kalangan NU, dan ajaran NU adalah Ahlussunnah waljamaah. Di mana akidah yang diajarkan adalah akidah Tanzih. Mensucikan Allah.
Dalam Kitabnya Mbah Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari, Tanbihatul Wajibat, tertulis di Muqodimah bahwa:
واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له المنزه عن الجسمية والجهة والزمان والمكان
Yang maknanya: "Aku bersaksi; bahwa tidak ada yang berhak di-sembah dengan benar selain Allooh saja, tidak ada sekutu/sepadan bagi-Nya yang suci dari jisim (benda), arah, zaman (waktu) dan tempat".
Inilah ajaran yang diajarkan oleh Sunan Kudus, yang sampai kepada Hadratus Syaikh dan KH R Asnawi Kudus.
Selain itu, Kewibawaan Sunan Kudus juga dikenal dengan sifat toleransi-nya. Sunan Kudus sangat berhati-hati dan menjaga perasaan umat lain untuk menjaga keharmonisan kemanusiaan. Sehingga saat itu, Sunan Kudus pernah tidak menyembelih Hewan Qurban dengan hewan sapi saat Hari raya Idul Adha. Beliau menyembelih Kerbau dan kambing. Hal ini agar umat Hindu yang mengkeramatkan Sapi tidak tersinggung dan bahkan pecah peperangan.
Atas peristiwa inilah, adipati kudus, Pangeran Poncowati menghormati Sunan Kudus dan akhirnya memeluk agama Islam. Sehingga dibuatkanlah Masjid Menoro Kudus ini, sebagai hadiah kepada Sunan Kudus.
Kearifan Lokal seperti inilah yang patut dicontoh, sehingga tidak serta merta merasa dirinya yang paling benar. Ilmu hikmah yang digunakan oleh Sunan Kudus ini menjadikan islam berkembang pesat di wilayah kudus, Jepara, Pati dan sekitarnya.
Beberapa teman, kyai, ataupun ustad yang mengajak saya untuk berziarah di area Jepara Kudus, maka Sunan Kudus sebagai tempat yang terdekat. Ini salah satu teman saya, seorang muballigh dari Tegal. Ia bernama Kyai Aziz Muslim, Lulusan Ponpes Lirboyo Kediri.
Posting Komentar untuk "Ziarah Sunan Kudus Syaikh Ja'far Shodiq Dan KH R Asnawi"