Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Dalam pembukaan UUD 1945 telah disebutkan bahwa kemerdekaan adalah "berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa". 


Pernyataan ini adalah pengakuan para pendiri bangsa yang agamis. Meskipun perjuangan merebut kemerdekaan telah dilakukan oleh para pahlawan dengan gagah perkasa, jutaan orang syahid karenanya, dan ketika kemerdekaan telah berhasil diraih, semua pejuang kemerdekaan menyatakan dengan tegas bahwa kemerdekaan tersebut berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa. Ini adalah bentuk syukur yang luar biasa. 

Perjuangan adalah sebab dari kemerdekaan, sedangkan kehendak dan rahmat Allah adalah penentu kemerdekaan itu.

Pernyataan ini adalah bukti bahwa Indonesia didirikan oleh umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, bukan oleh Qodariyah sebagaimana yang dianut oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang menyatakan bahwa manusia yang menentukan taqdirnya sendiri, bukan Allah yang mentaqdirkanya. Jelas sesat pikirnya. 

️Konsekuensi dari pengakuan para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa tersebut yang mesti kita sadari sebagai orang-orang yang bertugas mengisi kemerdekaan adalah syukur. Lalu Apa syukur dengan ucapan saja cukup? 

Dalam Al Qur'an, Allah ta'ala berfirman :

(لَىِٕن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِیدَنَّكُمۡۖ وَلَىِٕن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِی لَشَدِیدࣱ)

"Apabila kalian bersyukur maka Aku benar-benar akan menambah (nikmat) pada kalian dan apabila kalian mengkufuri nikmat maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih" [Surat Ibrahim 7]

Maksud dari Surat Ibrahim ayat 7 ini adalah bersyukur dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi perkara-perkara yang dilarangnya. Inilah yang disebut syukur wajib, yaitu kita harus bertakwa kepada Allah Ta'ala. Sedangkan Syukur sunnah adalah bisa dengan ucapan atau dengan perbuatan perbuatan lainnya. seperti halnya apa yang dilakukan banyak orang di hari kemerdekaan ini.

Syukur dapat diungkapkan setiap tanggal 17 Agustus seperti sekarang dengan kegiatan-kegiatan yang positif yang tidak melanggar syara' seperti slametan (shodaqohan), tahlil, dzikir, Istighotsah dan lainnya yang telah lumrah dilaksanakan oleh warga Nahdliyyin khususnya.

Namun hakekat syukur yang sejati adalah "tidak menggunakan nikmat yang Allah berikan untuk bermaksiat kepada-Nya, sebaliknya menggunakannya untuk beribadah kepada-Nya".

Allah ta’ala berfirman :

(وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ)

[Surat Adz-Dzariyat 56]

Maknanya: "Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk aku perintahkan beribadah kepada-Ku". 

Di negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, umat Islam merdeka untuk melaksanakan ajaran agama (syariat). Tidak ada orang yang melarang umat Islam untuk shalat, puasa, zakat, haji, menutup aurat, menikah secara Islam, membagi warisan secara Islam dan seterusnya, bahkan semua itu justru difasilitasi oleh negara.

Maka mensyukuri kemerdekaan adalah dengan:

  1. Mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajahan dalam bentuk apapun
  2. Mempertahankan aqidah pendiri bangsa (Aswaja, Allaah Ada Tanpa Tempat), agar tetap menjadi Aqidah umat Islam Indonesia, tidak merelakan Indonesia direbut oleh kelompok non Aswaja yang sama sekali tidak punya andil dalam perjuangan kemerdekaan, seperti halnya HTI dan pihak ekstrimis lainnya. 
  3. Memanfaatkan nikmat kemerdekaan dengan amal sholeh, baik yang bersifat ta'abbudiyah maupun yang bersifat sosial kemasyarakatan.
  4. Bahu-membahu untuk menghilangkan segala bentuk kemungkaran yang terjadi di Indonesia

Jadi: 

  • Stop ekstrimisme, Radikalisme dan terorisme
  • Stop korupsi
  • Stop narkoba dan minuman keras
  • Stop pergaulan bebas. 

Kita ini, Sudah hampir satu abad silam yang merupakan peristiwa penting bagi seluruh rakyat indonesia, sekian lama berjuang untuk mempertahankan negara indonesia agar tetap menjadi milik bangsa. Dan kita yang tinggal di zaman sekarang wajib bersyukur atas jasa - jasa para pahlawan yang telah berjuang di masa itu.

Dan semua itu selain usaha yang keras dengan penuh darah dan air mata juga tidak lain adalah atas kehendak Allaah yang maha kuasa atas segala sesuatu.... kemerdekaan yang telah di raih bukan dengan bersantai ria tanpa pengorbanan.

Maka bersyukurlah, kita telah dilahirkan di bumi pertiwi ini. Bangga menjadi anak negeri, yang memiliki beraneka ragam budaya, suku bangsa, bahasa, serta memiliki alam raya yang begitu subur loh jinawi yang Allaah ciptakan untuk kita.

Kawan,..bersyukurlah,

Kita telah merdeka atas penjajahan para kolonial dan sekutunya, Mungkin sebagian dari kita belum di lahirkan di zaman itu, namun di masa sekarang jagalah kelestarian negeri ini,amanah para pejuang sebagai bentuk terima kasih atas  jasa - jasa para pahlawan bangsa .

Sebagai rakyat indonesia, dan ummat islam kita tidaklah  bertempur melawan penjajah lagi, namun kita harus tetap  menjaga keimanan sebagai kewajiban seorang muslim.

Bagaimana menjaga  kerukunan antar suku, kedamaian di dalam bermuamalah serta keharmonisan terhadap tetangga dan sesama manusia. Semua itu hanya bisa dicapai dengan ilmu agama dan pengamalannya .

Namun ingat !!!

Tetaplah berpegang teguh dengan akidah yang benar.

Tetap membentengi diri dan keluarga kita dengan selalu mempelajari ilmu agama. Siapkan pondasi yang kuat agar tidak mudah di pengaruhi oleh paham - paham di luar pemahaman Ahlu sunnah wal jamaah. Inilah bentuk perjuangan kita di masa sekarang. membentuk pondasi yang kuat membentengi diri dari banyaknya bermunculan ajaran - ajaran baru di akhir zaman.

Selain bangga menjadi anak indonesia, Kami bersyukur atas nikmat iman dan islam yang Allaah tetapkan kepada kami karena itu adalah nikmat yang paling agung.

Terus berjuang dengan mempelajari ilmu agama sampai akhir hayat dan meninggal dalam keadaan iman yang sempurna. Jangan pernah menyerah dan tergoda karena keindahan duniawi.

Merdekakanlah dirimu dari nafsu duniawi. Merdekakanlah dirimu dari kebodohan ilmu Agama. Merdekakanlah dirimu dari kesombongan, yaitu menolak kebenaran. 

Akidah umat islam adalah Allaah Ada Tanpa Tempat.

Oleh karena itu, mari kita refleksikan diri ini dengan kemerdekaan RI, yaitu dengan :

  1. Meyakini bahwa Kemerdekaan adalah murni rahmat Allah yang diikhtiarkan melalui perjuangan para pendahulu kita.
  2. Kemerdekaan adalah nikmat yang wajib disyukuri.
  3. Mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan tidak menggunakannya dalam bermaksiat kepada-Nya.
  4. Nikmat kemerdekaan adalah kunci pembuka berbagai pintu kenikmatan yang lain.
  5. Kita jaga dan rawat nikmat kemerdekaan dengan cara terus membangun dan memperbaiki negeri.
  6. Untuk membangun dan memperbaiki negeri, harus kita awali dengan membangun dan memperbaiki diri dan keluarga masing-masing.
  7. Kita awali dengan menjadi pribadi-pribadi yang shalih. Keshalihan pribadi akan melahirkan keshalihan keluarga. Dan keshalihan keluarga akan mewujudkan keshalihan sosial.
  8. Keshalihan sosial-lah yang akan dapat merawat kemerdekaan dan menjadikan negeri ini aman, damai dan sentosa.
Salam, Merdeka!

Posting Komentar untuk "Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan"