Kisah Syaikh Abdul Qadir Al Jaylaniy di Datangi Iblis
Pada suatu malam hari, ketika Syaik 'Abdul Qadir Al-Jaylaniyy (رحمه الله) sedang shalat, lalu iblis tiba-tiba muncul di hadapannya dalam bentuk cahaya.
Iblis berkata pada Syaikkh 'Abdul Qadir Al-Jaylaniy (رحمه الله),;
"Aku Tuhanmu, Penciptamu. Aku membebaskanmu dari kewajiban-kewajiban syariat, sungguh kamu tidak perlu lagi meneruskan shalatmu, dan mulai sekarang kamu telah mencapai derajat yang tinggi.”
Syaikh 'Abdul Qadir Al-Jailaniy (رحمه الله) pun meneruskan sholatnya dan tidak menggubrisnya. Ketika beliau telah selesai sholat, Syaikh Abdul Qadir menanggapi si iblis terlaknat tersebut dengan berkata yang artinya,;
“Ya Setan, kau tersesat, kau terlaknat!”
Iblis pun heran dan menjawab dengan berkata, “Bagaimana kau mengenaliku?”
Syaikh 'Abdul Qadir Al-Jailaniy (رحمه الله) berkata yang artinya,:
“(Yang pertama) kau muncul dalam bentuk cahaya dan Allaah berfirman dalam Qur’an { ليْسَ كَمِثْلِهِ شَىءٌ }[yang artinya; Tidak ada yang menyerupai-Nya (Allaah) dalam bentuk apapun]. Allaah bukanlah cahaya. (Yang kedua) kau berbicara padaku dalam bahasa Arab, dan Firman Allaah tidak menyerupai ucapan mahluk. (Yang ketiga) kau berkata bahwa kau membebaskanku dari kewajiban-kewajiban yang bahkan Allaah tidak membebaskan mahluk-Nya yang terbaik, yaitu Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) darinya."
Iblis kemudian berkata,
“Aku telah menjadikan sembilan puluh Sembilan (99) orang sebelum dirimu, jatuh ke dalam kekufuran. Aku berjanji tidak mengganggumu lagi jika kau tidak menceritakan kepada orang lain apa yang terjadi.”
Sang ulama besar, Syaikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah berkata yang artinya, “Aku akan bercerita, aku akan bercerita, aku akan bercerita, aku akan bercerita!”
Intaha
Sehingga setelah syaikh Abdul Qadir bercerita, para ulama mencatat kisah ini dalam buku-buku mereka dan kaum Muslim menceritakannya sampai saat ini. termasuk penulis, menuliskan kisah ini kepada Anda semua bahwa tipu daya syaithon terlaknat muncul dalam apa saja. maka berhati hatilah. dan Untuk dapat selamat darinya, maka belajarlah ilmu agama kepada guru yang mengerti ilmu tauhid dengan benar. ilmu tauhid yang mengajarkan bahwa ALLAAH ADA TANPA TEMPAT. ALLAH TAK SERUPA DENGAN APAPUN.
Ada kisah lagi tentang iblis, kali ini adalah anak iblis yang membuat ulah.
diceritakan bahwa:
Pada suatu ketika, Iblis dan anak-anaknya hendak pergi meninggalkan suatu tempat. Namun, sebelum pergi, salah satu dari anaknya ini melihat ada tenda (hunian non permanen)
Berkata Anak Iblis; "Tunggu aku! Aku tidak akan meninggalkan daerah ini kecuali aku sudah berhasil melakukan sesuatu yang dapat mencelakakan manusia".
Kemudian, anak iblis pergi ke sebuah tenda yang ia lihat. Dan dijumpainya ada seekor sapi yang sedang ditambatkan/dicancang (bahasa jawa). Dan ada juga seorang perempuan yang sedang memerah susu sapi tersebut. Beraksilah Anak iblis tersebut dengan tidak merasa bersalah, si anak iblis tersebut mengerak-gerakkan tali di leher sapi yang sedang ditambatkan. Sontak, Sapi itu pun ketakutan yang menyebabkan sapi itu bergerak liar tak terkendali. Seketika itu, tumpah-lah susu yang telah diperah. Dan Sapi pun telah menginjak anak kecil yang sedang berada di samping ibunya tersebut hingga meninggal dunia.
Tak rela Anak Si ibu ini meninggal dan menjadikan Ibu itu marah, dihalaunya sapi itu, dipukuli bertubi-tubi dan akhirnya ditusuk dengan pisau yang tajam. Sapi pun tewas.
Lalu kemudian, datang-lah suami dari ibu tersebut. Dengan melihat kekacauan yang terjadi, anak dan sapi-nya telah mati, Si suami ini pun kalap; emosi hingga tidak terkendali. Lalu, Ia menceraikan istrinya itu.
Terdengarlah kabar kepada Keluarga dan kaum si ibu tersebut itu telah diceraikan, keluarga tersebut menjadi tidak terima atas perlakuan si mantan suami ibu itu. Lalu, mantan suami ibu ini didatangi dan dikeroyok hingga babak belur oleh mereka. Dan kejadian pengeroyokan ini pun didengar oleh Keluarga dan kaum si Mantan suami itu. Dan mereka pun menjadi tidak terima atas pengeroyokan kaum si perempuan tersebut dan berusaha juga untuk membela si laki-laki tersebut. Maka terjadi-lah baku hantam dan perkelahian antar dua keluarga, antar dua kaum, antar dua kelompok yang mereka saling bunuh.
والعياذ بالله من ذلك
Iblis pun terheran-heran dengan apa yang dilakukan salah satu anaknya yang licik itu.
"Dasar biadab. Keparat kau ini. Apa yang baru saja kau lakukan?" kata Iblis kepada anaknya.
Anak iblis menjawabnya: "Aku tidak melakukan apapun! Hanya menggerak-gerakkan tali di leher sapi!"
Intaha
‐-----------
Banyak dari kita, bahkan sebagian orang yang menyangka bahwa dirinya tidak melakukan apa-apa, tidak memberikan andil apapun yang telah merugikan orang lain. Bahkan Ia pun tidak menyadari, satu kalimat, ya hanya satu kalimat fitnah; namimah; adu domba yang telah ia lontarkan sehingga dapat berdampak musibah yang berantai.
Satu kalimat ujaran kebencian, menuduh jelek tanpa bukti, mendakwa tanpa memberi kesempatan untuk membela atau tabayyun, menghembuskan stigma buruk, akan berakibat fatal tercerai-berainya tatanan masyarakat yang telah lama mapan oleh aturan agama dan norma sosial; memutus silaturahim, merusak kenyamanan dan melukai banyak hati.
Dan, si pelaku dengan santai-nya berkata:
"Saya tidak melakukan apapun."
Ya, mereka memang H A N Y A "menggerakkan" tali kendali.
لا حول ولا قوة إلا بالله
الله يؤلف بين قلوبنا ويطرد الشياطين من بيننا
Semoga Allah menyatukan hati kita dalam ketaatan dan kebaikan. Dan menjauhkan syaitan dan perilaku-nya dari diri kita.
Posting Komentar untuk "Kisah Syaikh Abdul Qadir Al Jaylaniy di Datangi Iblis"