Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Hamba Sahaya Jujur dan Sholih yang Dijadikan Menantu Tuannya

Ada sebuah buku yang menarik, yang ditulis oleh Guru saya sekaligus teman saya seperjuangan, beliau bernama Muhammad Ainur atau dikenal dengan Abu Uwais. Beliau menulis buku berjudul "Susu dan Delima".


Anda bisa langsung beli bukunya di Tokopedia, Akan sedikit saya ceritakan di dalam buku tersebut. Yang bisa menjadi pelajaran. 

Kisah ini diceritakan sendiri oleh seorang ulama ternama di jaman tabiit tabiin, yaitu pada tahun 118 H. Beliau bernama Abdullah bin Mubarak. Beliau adalah seorang ulama besar dan menjadi rujukan para ulama di jamannya sampai hari ini. Kemudian beliau menceritakan kisah Ayahnya yang melahirkan anak seperti beliau yang luar biasa. Yaitu Mubarak.

Alkisah Mubarak adalah seorang hamba sahaya yang di tugasi oleh tuan nya untuk menjaga kebun delima.

Bertahun-tahun Mubarak menjadi penjaga kebun kebun delima itu. Suatu hari, majikan-nya datang ke kebun itu dan minta di-ambil-kan delima yang manis.

Mubarak mangambilkan salah satu buah delima, tetapi majikan nya tidak berkenan karena buah yang di pilih nya masam. Pemilik kebun kecewa, marah dan menyuruh-nya kembali untuk mengambilkan buah delima yang manis. Demikian hingga berulang tiga kali. Semua buah yang di pilih Mubarak ternyata masam.

"Ini masam, Mubarak..!Apakah kamu tidak bisa membedakan buah delima yang manis dan buah delima yang masam...? Lagi-lagi, wajah majikan menunjukan raut muka penuh kecewa setelah memakan nya.

Saya tak pernah makan ataupun mencicipin nya tuan, sehingga saya tidak dapat membedakan nya". Jawab Mubarak.

Mendengar jawaban itu, alangkah heran nya sang majikan. Ia berkata:

"Mengapa engkau tidak pernah mencicipin-nya?  Sedangkan dirimu wahai mubarak, sudah bertahun-tahun aku tugas-kan menjaga kebun ini?"

"Iyaa tuan, tugas dan izin yang engkau berikan adalah supaya aku menjaga-nya, bukan untuk mencicipin-nya". Jawab Mubarak

Sang majikan terkesima dengan jawaban Mubarak dan pandangan semakin kagum dengan hamba sahaya-nya ini. Ia takjub dengan kejujuran penjaga kebun-nya. Belum pernah ia mendapati seseorang yang lebih jujur dan memegang amanah melebihi Mubarak.

Kemudian karena kejujurannya, sang majikan ingin meminta pendapat akan putrinya. Kebetulan sang majikan mempunyai putri yang sudah banyak mendapat lamaran.

" _Wahai Mubarak, aku memiliki putri yang belum menikah, dan sudah banyak laki-laki yang melamar-nya. Menurut-mu, siapakah yang pantas menikah dengan putriku". _kata sang majikan.

Mubarak pun menjawab: _"Dulu, orang-orang jahiliyah menikahkan putri mereka atas dasar keturunan (nasab), orang-orang Yahudi menikahkan putri mereka atas dasar harta dan kekayaan-nya, orang-orang nasrhani menikahkan putri mereka atas dasar ketampanan-nya elok rupawan, Dan sedang-kan orang-orang muslim menikahkan putri-nya atas dasar Agama"._

Jawaban Mubarak ini semakin membuat sang majikan takjub dengan Mubarak. Iya pun bercerita hal ini kepada istri-nya dan memutuskan bahwa Mubarak-lah sang menantu idaman itu.


Akhirnya, Mubarak terpilih menjadi menantu majikan-nya. Anda benar, Iyaa di-nikah-kan dengan putri-nya. Dan dari pernikahan yang suci itu, lahirlah seorang ulama terkemuka bernama 'Abdullah bin Mubarak yang lahir tahun 118 H. 

Sempurnalah keberkahan Mubarak pada anak nya 'Abdullah bin Mubarak. Seorang ulama yang shalih dan bertakwa yang mendapatkan banyak karunia dan ke-istimewaan dari Allah yang maha suci dari segala kekurangan.

Banyak sekali ilmu yang menjadi rujukan dari Ibnu Mubarak ini. Baik ilmu aqidah, fiqih dan lainnya. 

Bagi Anda yang mau beli buku "Susu dan Delima" bisa langsung cuss ke Tokopedia di link tersebut.

Posting Komentar untuk "Kisah Hamba Sahaya Jujur dan Sholih yang Dijadikan Menantu Tuannya"