Ziarah KH Ahmad Hasyim Muzadi Depok
K.H. Ahmad Hasyim Muzadi bin Muzadi yang lahir di Desa Bangilan, Kota Tuban, Jawa Timur, tanggal 8 Agustus 1944 M – Dan Wafat di Malang, tanggal 17 Jumadal Akhirah 1438 H atau 16 Maret 2017 M. Dengan usia 72 tahun. Ibu KH Ahmad Hasyim Muzadi Bernama Rumyati, dan Ayah beliau bernama Muzadi, Santri dari Syaikhuna KH Cholil Bangkalan.
KH Ahmad Hasyim Muzadi adalah guru bangsa dan juga tokoh Islam di Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai ketua umum PBNU (Nahdlatul Ulama) selama dua kali periode, masa jabatan 1999 sd 2004 M dan berlanjut 2005 sd 2010 M. dan juga pernah menjabat anggota DP (Dewan Pertimbangan) Presiden tertanggal 19 Januari 2015 M Sampai wafat. Beliau juga pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Hikam di Malang, Jawa Timur.
Dengan Haul pertama kemarin tanggal 24 Maret 2018, kami selalu berdoa untuk beliau. semoga mendapat kebahagian di alam barzah.
KH. Ahmad Hasyim Muzadi dari kecil mengenyam pendidikan Agama dari dasar, yaitu dari MI (Madrasah Ibtidaiyah) di kota kelahirannya, Tuban, tahun 1950 M. Namun di kelas 3 MI, beliau pindah ke SR (Sekolah Rakyat/setingkat SD). Di Tahun 1956 M beliau bersama dengan kakaknya, Ustad Muchit Muzadi, yang sebagai sekretaris NU PCNU Tuban kala itu. Kemudian beliau meneruskan pendidikannya ke Ponpes Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, 1956-1962 M. Setelah itu, beliau meneruskan nyantrinya ke Ponpes Al Anwar Lasem Rembang, lalu ke Ponpes Al-Fadholi Senori Tuban, dan Ponpes Tanggir yang diasuh oleh KH Shoim. Kemudian beliau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu pendidikannya di IAIN Malang (Institut Agama Islam Negeri Malang), Jawa Timur, dan lulus tahun 1969 M.
Setelah Lulus dari kuliah, ia aktif di organisasi NU. sampai beliau dipilih menjadi Ketua PWNU Provinsi Jawa Timur tahun 1992. Dan dari hasil pengabdiannya beliau di PWNU Jawa Timur, Kemudian beliau dipilih menjadi ketua PBNU tahun 1999 M. Inilah bukti keaktifan beliau di NU dan ikut andil dalam ke-NU-an di Indonesia.
Berikut adalah perjalanan ke-NU-an KH Hasyim Muzadi;
Dalam keagamaan, beliau adalah murid langsung Syaikh Abdullah Al Harari yang kuat di Akidah. Foto tersebut adalah bukti beliau bersama-sama dengan Syaikh Abdullah Al harari dan murid kesayangannya, Syaikh Salim Alwan Al Husaini, Mufti Darul Fatwa Australia.
Pernah beliau berbicara dengan para pejabat dan presiden dan disiarkan secara langsung oleh TVRI,
التوحيد إفراد القديم من المحدث
"Tauhid adalah mengesakan -tidak menyamakan sedikit pun- ALloöh yang Qodim (wujud-Nya tidak bermula) terhadap makhluk yang bermula/diciptakan."
semua guru guru saya dari Jam'iyah Masyarik Lebanon, Syeh Salim Alwan, Syeh Mehyo, Syeh Thoriq, Syeh Fadi, dan lainnya ikut bertakziyah saat pemakaman KH Ahmad Hasyim Muzadi di Depok.
Karya Tulis KH Ahmad Hasyim Muzadi sekarang ini terdeteksi oleh saya sendiri ada 3 buku yang sudah diterbitkan dengan bahasa indonesia.
KH Ahmad Hasyim Muzadi adalah guru bangsa dan juga tokoh Islam di Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai ketua umum PBNU (Nahdlatul Ulama) selama dua kali periode, masa jabatan 1999 sd 2004 M dan berlanjut 2005 sd 2010 M. dan juga pernah menjabat anggota DP (Dewan Pertimbangan) Presiden tertanggal 19 Januari 2015 M Sampai wafat. Beliau juga pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Hikam di Malang, Jawa Timur.
Dengan Haul pertama kemarin tanggal 24 Maret 2018, kami selalu berdoa untuk beliau. semoga mendapat kebahagian di alam barzah.
KH. Ahmad Hasyim Muzadi dari kecil mengenyam pendidikan Agama dari dasar, yaitu dari MI (Madrasah Ibtidaiyah) di kota kelahirannya, Tuban, tahun 1950 M. Namun di kelas 3 MI, beliau pindah ke SR (Sekolah Rakyat/setingkat SD). Di Tahun 1956 M beliau bersama dengan kakaknya, Ustad Muchit Muzadi, yang sebagai sekretaris NU PCNU Tuban kala itu. Kemudian beliau meneruskan pendidikannya ke Ponpes Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, 1956-1962 M. Setelah itu, beliau meneruskan nyantrinya ke Ponpes Al Anwar Lasem Rembang, lalu ke Ponpes Al-Fadholi Senori Tuban, dan Ponpes Tanggir yang diasuh oleh KH Shoim. Kemudian beliau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu pendidikannya di IAIN Malang (Institut Agama Islam Negeri Malang), Jawa Timur, dan lulus tahun 1969 M.
Setelah Lulus dari kuliah, ia aktif di organisasi NU. sampai beliau dipilih menjadi Ketua PWNU Provinsi Jawa Timur tahun 1992. Dan dari hasil pengabdiannya beliau di PWNU Jawa Timur, Kemudian beliau dipilih menjadi ketua PBNU tahun 1999 M. Inilah bukti keaktifan beliau di NU dan ikut andil dalam ke-NU-an di Indonesia.
Berikut adalah perjalanan ke-NU-an KH Hasyim Muzadi;
- Menjabat Ketua Ancab (Anak Cabang) GP (gerakan pemuda) Ansor Bululawang, Malang (1965);
- Menjabat sebagai Ketua Cabang PMII Malang (1966 M);
- menjabat sebagai Ketua KAMI Malang (1966 M);
- Sebagai Ketua Cabang GPAnsor Malang (1967-1971 M);
- Sebagai Wakil Ketua PCNU Malang (1971-1973 M) dan sekaligus menjabat anggota DPRD Kota Malang mewakili dari Fraksi NU;
- Sebagai Ketua DPC-PPP Malang (1973-1977 M);
- Sebagai Ketua PC-NU Malang (1973-1977 M);
- sebagai Ketua PWGP Ansor Provinsi Jawa Timur (1983-1987 M);
- Sebagai Ketua PPGP Ansor (1985-1987 M);
- Sebagai Sekretaris PW-NU Jawa Timur (1987-1988 M);
- Sebagai Wakil Ketua Tanfidziyah PW-NU Jawa Timur (1988-1992 M);
- Sebagai Ketua Tanfidziyah PW-NU Jawa Timur (1992-1999 M);
- Ketua PBNU dua Periode (1999-2004 dan 2005-2010 M).
- Sebagai Anggota Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. (2015-wafat 2017).
Saat Gus Dur menjadi presiden di tahun 1999, KH Ahmad Hasyim Muzadi terpilih jadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU yang ke30 di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Melalui beliulah lahir NU online sebagai media NU berbasis online dan juga menerbitkan Risalah-risalah Nahdlatul Ulama. Dengan kepiawaian beliau, ia menjadi panitia konferensi ulama dan juga cendekiawan muslim dunia atau ICIS (International Conference of Islamic Scholars). Beliau Juga memulai bentuk PCINU (Pengurus Cabang Istimewa NU) untuk di luar negeri melalui mahasiswa-mahasiswa NU yang sedang belajar di Luar Negeri. Hasil ICIS, KH Ahmad Hasyim Muzadi terpilih sebagai Sekjend (sekretaris jendral) yang membawahi para cendekiawan Muslim Dunia dalam memberikan solusi bermacam-macam permasalahan dunia Islam di seluruh negara Dunia.
Saat Pemakaman KH Ahmad Hasyim Muzadi, Pemerintah Indonesia memberikan anugerah tanda bintang jasa dan kehormatan kepada almaghfurlah KH. Ahmad Hasyim Muzadi di Istana Negara, Selasa, tanggal 15 Agustus 2017.
Dalam keagamaan, beliau adalah murid langsung Syaikh Abdullah Al Harari yang kuat di Akidah. Foto tersebut adalah bukti beliau bersama-sama dengan Syaikh Abdullah Al harari dan murid kesayangannya, Syaikh Salim Alwan Al Husaini, Mufti Darul Fatwa Australia.
Pernah beliau berbicara dengan para pejabat dan presiden dan disiarkan secara langsung oleh TVRI,
"..... Tidak ada sifat ke-Tuhan-an dalam alam dan tidak ada unsur ke-alam-an pada dzat ALlöoh.... Ini-lah keyakinan (orang islam) yang tidak boleh meleset dalam hati dan pikiran Umat Muhammad shollaLloohu 'alayhi wasallam."Ucapan KH Ahmad Hasyim Muzadi merupakan akidah tanzih Ahlussunnah wal-Jama'ah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sayyidut-Thöifah As-Shüfiyyah; Al-Imäm Al-Junaid Al-Baghdädi -rodliyaLlöohu 'anhum-,
التوحيد إفراد القديم من المحدث
"Tauhid adalah mengesakan -tidak menyamakan sedikit pun- ALloöh yang Qodim (wujud-Nya tidak bermula) terhadap makhluk yang bermula/diciptakan."
semua guru guru saya dari Jam'iyah Masyarik Lebanon, Syeh Salim Alwan, Syeh Mehyo, Syeh Thoriq, Syeh Fadi, dan lainnya ikut bertakziyah saat pemakaman KH Ahmad Hasyim Muzadi di Depok.
Karya Tulis KH Ahmad Hasyim Muzadi sekarang ini terdeteksi oleh saya sendiri ada 3 buku yang sudah diterbitkan dengan bahasa indonesia.
- "Membangun NU Pasca GusDur", Grasindo, Jakarta, 1999 M.
- "NU di Tengah Agenda Persoalan Bangsa", Logos, Jakarta, 1999 M.
- "Menyembuhkan Luka NU", Jakarta, Logos, 2002 M.
itulah kisah dan manaqib ulama NU karismatik dan kuat akidahnya, Akidah suci, Allah Ada Tanpa Tempat, Tanpa Arah.
Posting Komentar untuk "Ziarah KH Ahmad Hasyim Muzadi Depok"