Buku Wahhabi Gagal Paham Jilid 1
-===-
Judul Buku : Wahabi Gagal Paham 1
Penulis : Kiai Muhammad Idrus Ramli
Editor : M. Achyad Ahmad
Tebal buku : 760 hlm.
Harga : Rp 150.000,-
-===-
Agama Islam adalah agama yang sempurna, agama yang komprehensif, agama universal, yang penuh rahmat dan hikmah, yang serta sesuai untuk setiap ruang dan waktu (ṣāliḥ likulli zamāanin wa makāan) itu, maka Islam kelazimannya adalah bahwa ajaran-ajaran dalam agama ini bukanlah bersifat kaku dan keras, namun justru agama islam ini lentur dan lunak, yang tidak ekstrem dan tidak bersifat menolak setiap hal yang dianggap baru, namun mudah menerima hal-hal yang baru dari tradisi kebudayaan masyarakat setempat, kapan dan di-manapun, yang selama itu tidak bertentangan dengan dasar syari'at itu sendiri.
Ketika Islam hadir di Bumi Indonesia untuk pertama kalinya, watak Islam yang asli adalah santun dan menunjukkan keramahan, watak seperti itulah yang beredar di Tanah kelahiran kita tercinta ini. Sejarah Islam di Nusantara pun telah menyaksikan bagaimana agama islam ini bisa diterima oleh masyarakat dari berbagai macam dan luas serta agama ini bisa berbaur dan berkolaborasi dengan budaya/tradisi adat setempat.
Pada masa Islam datang di Indonesia, para pendakwah tidak serta-merta tutup mata memberangus setiap hal/perkara yang menjadi budaya/tradisi masyarakat. Akan tetapi para ulama ini melakukan pembimbingan terhadapat masyarakat untuk meninggalkan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan serta perkara/hal yang bertentangan syariat Islam dengan perlahan-lahan.
Selain itu, para pendakwah juga beradaptasi dengan tradisi dan budaya dalam masyarakat lokal yang justru tidak bertentangan dengan syariat Islam. adat budaya serta tradisi masyarakat yang selaras dengan dalil-dalil dalam al-Quran, hadis, ijmak, qiyās, atau yang lainnya pun malah dibesarkan. Sehingga pada akhirnya menjadi tradisi keislaman di Nusantara sampai detik ini.
Namun di masa zaman akhir kita ini datanglah orang-orang baru yang memiliki pemahaman ke-islam-an yang berbeda mengungkit-ungkit tradisi masyarakat tersebut. Mereka hanya berpegangan dengan dalil-dalil secara tekstual, dalil kaku, dan juga ekstrem. Hal ini menjadikan mereka mudah menolak dan menganggap hal tidak ada pada periode Islam awal yang disebut zaman salaf. Mereka kemudian menghukumi kepada para pelakunya sebagai ahli bidah, ahli sesat, ahli syirik dan kafir,
Mereka ini berusaha memberantas tradisi-tradisi dan budaya yang telah mengakar kuat di Tanah Bumi pertiwi Nusantara ini dengan menghalakan berbagai cara dan usaha. Sedangkan, budaya dan tradisi yang berlaku di masyarakat masih berada di wilayah syariat dan agama islam.
Dengan dasar inilah yang menjadi pendorong para ulama nusantara untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok ekstrim tersebut dan dikenal dengan nama “Wahhabi”.
Para ulama Nusantara berupaya menulis kitab dan risalah, dengan tujuan memberikan pemahaman yang benar terhadap masyarakat bahwa kaum ini (wahhabi) berbahaya. Para ulama pun tidak henti-hentinya menulis kitab-kitab dan risalah tentang bahya aliran Wahhabi, sejak mereka lahir hingga saat ini, baik yang ada di Timur Tengah maupun para ulama Nusantara, sebut saja misalnya beberapa kitab yang ditulis oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratusy-Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
pengen tahu jelasnya buku ini?? bisa beli ke kami di 085226419624 Buku Wahhabi Gagal Paham Jilid 1.
Judul Buku : Wahabi Gagal Paham 1
Penulis : Kiai Muhammad Idrus Ramli
Editor : M. Achyad Ahmad
Tebal buku : 760 hlm.
Harga : Rp 150.000,-
-===-
Agama Islam adalah agama yang sempurna, agama yang komprehensif, agama universal, yang penuh rahmat dan hikmah, yang serta sesuai untuk setiap ruang dan waktu (ṣāliḥ likulli zamāanin wa makāan) itu, maka Islam kelazimannya adalah bahwa ajaran-ajaran dalam agama ini bukanlah bersifat kaku dan keras, namun justru agama islam ini lentur dan lunak, yang tidak ekstrem dan tidak bersifat menolak setiap hal yang dianggap baru, namun mudah menerima hal-hal yang baru dari tradisi kebudayaan masyarakat setempat, kapan dan di-manapun, yang selama itu tidak bertentangan dengan dasar syari'at itu sendiri.
Ketika Islam hadir di Bumi Indonesia untuk pertama kalinya, watak Islam yang asli adalah santun dan menunjukkan keramahan, watak seperti itulah yang beredar di Tanah kelahiran kita tercinta ini. Sejarah Islam di Nusantara pun telah menyaksikan bagaimana agama islam ini bisa diterima oleh masyarakat dari berbagai macam dan luas serta agama ini bisa berbaur dan berkolaborasi dengan budaya/tradisi adat setempat.
Pada masa Islam datang di Indonesia, para pendakwah tidak serta-merta tutup mata memberangus setiap hal/perkara yang menjadi budaya/tradisi masyarakat. Akan tetapi para ulama ini melakukan pembimbingan terhadapat masyarakat untuk meninggalkan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan serta perkara/hal yang bertentangan syariat Islam dengan perlahan-lahan.
Selain itu, para pendakwah juga beradaptasi dengan tradisi dan budaya dalam masyarakat lokal yang justru tidak bertentangan dengan syariat Islam. adat budaya serta tradisi masyarakat yang selaras dengan dalil-dalil dalam al-Quran, hadis, ijmak, qiyās, atau yang lainnya pun malah dibesarkan. Sehingga pada akhirnya menjadi tradisi keislaman di Nusantara sampai detik ini.
Namun di masa zaman akhir kita ini datanglah orang-orang baru yang memiliki pemahaman ke-islam-an yang berbeda mengungkit-ungkit tradisi masyarakat tersebut. Mereka hanya berpegangan dengan dalil-dalil secara tekstual, dalil kaku, dan juga ekstrem. Hal ini menjadikan mereka mudah menolak dan menganggap hal tidak ada pada periode Islam awal yang disebut zaman salaf. Mereka kemudian menghukumi kepada para pelakunya sebagai ahli bidah, ahli sesat, ahli syirik dan kafir,
Mereka ini berusaha memberantas tradisi-tradisi dan budaya yang telah mengakar kuat di Tanah Bumi pertiwi Nusantara ini dengan menghalakan berbagai cara dan usaha. Sedangkan, budaya dan tradisi yang berlaku di masyarakat masih berada di wilayah syariat dan agama islam.
Dengan dasar inilah yang menjadi pendorong para ulama nusantara untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok ekstrim tersebut dan dikenal dengan nama “Wahhabi”.
Para ulama Nusantara berupaya menulis kitab dan risalah, dengan tujuan memberikan pemahaman yang benar terhadap masyarakat bahwa kaum ini (wahhabi) berbahaya. Para ulama pun tidak henti-hentinya menulis kitab-kitab dan risalah tentang bahya aliran Wahhabi, sejak mereka lahir hingga saat ini, baik yang ada di Timur Tengah maupun para ulama Nusantara, sebut saja misalnya beberapa kitab yang ditulis oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratusy-Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
pengen tahu jelasnya buku ini?? bisa beli ke kami di 085226419624 Buku Wahhabi Gagal Paham Jilid 1.
Posting Komentar untuk "Buku Wahhabi Gagal Paham Jilid 1"