TERBARU

Mengenal Nabi Khadlir Alaihis Salaam

Mengenal Nabi Khadlir Alaihis Salaam


Menukil Dari Guru Kami Asy-Syaikh Salim Alwan Al-Husaynii

Diriwayatkan bahwa Khadlir adalah putra langsung Nabi Adam, sementara pendapat lain mengatakan bahwa ia adalah bernama balya' bin mulkan bin falag bin aabar bin syalakh bin qoinan bin arfasyadakh bin saam bin Nuh Alaihissalam maka jika menurut riwayat ini kelahirannya sebelum kelahiran Nabi Ibrahim Alihissalam dan berdasarkan ini Nabi khadlir adalah anak dari paman kakeknya Nabi Ibrahim dan dia dinamai denga khadlir (hijau) karena jika dia duduk di tanah yang tidak ada tumbuhannya maka tanah tersebut akan bergoncang dan berubah apa yang ada di bawahnya menjadi hijau yang cerah dan beliau juga dipanggil dengan abul abbas.

Khadlir, Sebab dipanjangkan Umurnya

Dalam satu Riwayat tersebut bahwa tatkala kematian mendatangi Nabi Adam ia mengumpulkan Anak-anaknya lalu berpesan:"wahai Anak-anakku sesungguhnya Allah Ta'alaa akan menurunkan adzab terhadap penduduk bumi", dan beliau memberitahukan mereka bahwa angin topan dahsyat akan menghantam manusia, dan beliau berwasiat jika kelak itu terjadi agar anak-anaknya membawa jasadnya bersama mereka dalam kapal serta menguburkannya di gua yang telah ia sebutkan kepada mereka yang letaknya dekat dengan negeri Syam, maka setelah wafat Nabi Adam, tubuh beliau bersama Anak-anaknya dan wasiat ini mereka sampaikan secara turun temurun kepada generasi berikutnya, hingga datang masa di utusnya Nabi Nuh Alaihissalam, dan sebelum Topan melanda,

Nabi Nuh membawa tubuh Nabi Adam bersamanya dalam kapal, lalu kemudian bumi terbenam selama beberapa waktu (oleh banjir dahsyat), hingga kemudian berlabuhlah Nabi Nuh di daerah Babil (sekarang Iraq) serta kemudian beliau menyampaikan wasiat itu kepada Tiga Anaknya; Saam, Haam dan yafuts agar mereka mengantar jasad Nabi Adam tersebut ke gua yang telah Ia perintahakan Agar kelak tubuhnya di Makamkan di tempat tersebut, merekapun berkata:

"Tempat tersebut cukup menyeramkan tidak terdapat yang menghibur disana dan juga kita belum tahu jalannya, baiknya kita tunggu saja dulu sampai keadaan menjadi ramai dan orang mulai banyak, Nabi Nuh pun mengatakan: sesungguhnya Nabi Adam telah berdoa agar umur orang yang memakamkannya dipanjangkan sampai kiamat kelak", 

lalu setelahnya jasad Nabi Adam belum di makamkan dan berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya Hingga datang masa Nabi Khadlir dan beliau-lah yang kemudian memakamkan Jasad Nabi Adam. Maka terbuktilah doa Nabi Adam, Nabi khadlir masih hidup hingga saat yang Allah telah tentukan kematiannya (yaitu sampai menjelang kiamat).

Dan pendapat lain mengatakan: bahwa sebab panjangnya umur Nabi Khadlir ,bahwasanya Raja Dzul Qornain yang juga merupakan Salah Satu pembesar di kalangan Para Wali dan kekuasannya juga mencakup timur dan barat kala itu, beliau memiliki teman seorang Malaikat yang di namakan Rafail Alaihissalaam selalu datang mengunjungi Raja Dzul Qornain Dari waktu ke waktu, dan pada suatu ketika di saat mereka berbicara tiba-tiba Raja Dzul Qornain berkata:

"Wahai Rafail Sesungguhnya Aku ingin agar umurku dipanjangkan sehingga aku bisa sampai pada tingkatan benar-benar telah taat kepada Allah dengan ketaatan yang semestinya", 

Malaikat Rafail-pun membalas:"benarkah kamu menginginkan Itu"?, 

"iya Benar", Jawab Raja Dzul Qornain.

Malaikat Rafail pun memberitahukan: "Sesungguhnya Allah Menjadikan (di dunia ini) Sebuah Mata Air yang di Namakan Air Kehidupan, siapa yang minum darinya sekali minum saja maka Akan dipanjangkan Umur nya sesuai dengan apa yang Telah Allah Kehendaki Untuknya dan dia tidak Akan mati (sampai datang saat itu)", 

Dzul Qornain pun Berkata: "Lalu Apakah Kamu tahu (wahai Malaikat Rafail) dimana Tempatnya itu"?,

Malaikat Rafail Menjawab: "Tidak Tahu Hanya Saja Kami Para Malaikat di langit membicarakan Bahwa Allah menjadikan suatu tempat gelap di bumi ini yang belum di datangi oleh manusia maupun jin dan persangkaan kami bahwa Air kehidupan itu berada disana", 

lalu singkat cerita Nabi Khadlir sampai duluan ketempat tersebut (dan meminum dari Air kehidupan itu)".

"Nabi khadlir, Allah jadikan baginya lautan seperti daratan kering sebagaimana kita berjalan di atas daratan ini, dan waktu beliau lebih banyak di lautan, untuk hikmah yang luar biasa Allah berikan untuknya umur yang panjang ini, ia berbagi manfaat pada ummat ini dan pertolongan dari sebagian musibah atau malapetaka, ia juga berkumpul bersama para wali yang ulama, mereka bertanya kepada beliau atau bahkan meminta fatwa, juga beliau memberi bimbingan dan arahan untuk mereka serta mendoakan mereka, dan telah banyak para Auliya yang mengisahkan pertemuan mereka dengan Nabi Khadlir"

Dan kita memperingatkan dari kebohongan yang dilontarkan terhadap Nabi Khadlir Oleh sebagian Orang, bahwa mereka mengatakan ia bukan seorang muslim atau ia seorang pelaku syirik dan, ini (jelas) pendustaan terhadap (yang tersebut dalam) Al-Qur'an: "Dan tidaklah di utus sebelummu wahai Muhammad seorang utusan Allah Kecuali di wahyukan kepadanya Bahwa tiada tuhan selain Allah Maka Sembahlah Allah".(Al-Anbiyaa' 25)

Pertemuan Nabi musa dengan Nabi khadlir alaihimassalaam

"Tatkala di beritahukan kepada Nabi Musa bahwa ada seseorang di sana yang memiliki ilmu yang tidak di miliki Nabi Musa, yaitu Khadlir dengan penuh ketawadhu'an beliau ingin bertemu serta berkumpul dengan orang tersebut, kemudian Nabi Musa meminta kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya tempat Nabi Khadlir, maka berangkatlah Nabi Musa ke tempat pertemuan dua lautan yaitu tempat yang telah di tentukan kepada Nabi musa untuk bertemu dengan Khadlir di sana dan berkata sebagian ulama tafsir bahwa tempat tersebut ada di negeri persia, Nabi Musa pun berangkat dan bersedia menanggung lelah dan sulitnya Safar (perjalanan jauh) kerena ketawadluan dan kecintaan terhadap ilmu agar berjumpa dengan Nabi yang begitu sholih ini meskipun sebenarnya Nabi Musa lebih utama dan lebih tinggi derajatnya Karena Musa seorang Nabi dan Rasul dengan penegasan dari Al-Qur'An Hadist serta ijma' sementara khadlir terjadi perbedaan pendapat (di kalangan ulama) apakah beliau seorang Nabi atau wali dan pendapat yang lebih unggul bawasanya beliau adalah seorang Nabi, lalu ketika Nabi Musa sudah sampai dan kemudian melihat khadlir, 

Musa pun berkata "Assalamualaika wahai khadlir" , 

"wa alaikassalam wahai musa" jawab khadlir 

Nabi musa pun bertanya: "bagaimana engkau tahu bahwa aku adalah musa" 

Nabi khodir pun menjawab: "aku tahu engkau dari yang memberithukanmu tentang Aku", 

lalu terjadilah antara keduanya percakapan dan kejadian yang diceritakan dalam surah Al-Kahfi, diantara yang terjadi antara keduanya bahwa ada seekor burung yang hinggap di sisi kapal yang mereka tumpangi kemudian burung tersebut meletakkan paruhnya ke air laut lalu berkatalah Nabi Khodir: "wahi musa tidaklah ilmuku dan ilmumu jika di bandingkan dengan Ilmu Allah Taalaa kecuali seperti apa yang di kurangi paruh burung ini dari air laut", artinya tidak ada (tidak bisa dibandingkan) basahan yang ada pada burung ini seperti tidak ada jika dibandingkan dengan lautan."

Kisah lengkap pencarian Air kehidupan

Menukil dari guru kami Asy-Syaikh Salim Alwan Al-Husaynii dan Asy-Syaikh Jamil Halim Al-Husaynii.

"Sebagaimana riwayat lain mengatakan sebab panjangnya umur Nabi Khadlir, bahwasanya Raja Dzul Qornain yang juga merupakan Salah Satu pembesar di kalangan Para Wali dan kekuasannya juga mencakup timur dan barat kala itu, beliau memiliki teman seorang Malaikat yang di namakan Rafail Alaihissalam selalu datang mengunjungi Raja Dzul qornain Dari waktu ke waktu, dan pada suatu ketika di saat mereka berbicara tiba tiba Raja Dzul Qornain berkata:"wahai Rafail Sesungguhnya Aku ingin agar umurku dipanjangkan sehingga aku bisa sampai pada tingkatan benar-benar telah taat kepada Allah dengan ketaatan yang semestinya", Malaikat Rafailpun membalas: "benarkah kamu menginginkan Itu"?, "iya Benar", Jawab Raja Dzul Qornain Malaikat Rafailpun memberitahukan: "sesungguhnya Allah Menjadikan (di dunia ini) Sebuah Mata Air yang di Namakan Air Kehidupan, siapa yang minum darinya sekali minum saja maka Akan dipanjangkan Umur nya sesuai dengan apa yang Telah Allah Kehendaki Untuknya dan dia tidak Akan mati (sampai datang saat itu)", 

Dzul Qornain pun Berkata: "Lalu Apakah Kamu tahu (wahai Malaikat Rafail) dimana Tempatnya itu"?,

Malaikat Rafail Menjawab: "Tidak Tahu Hanya Saja Kami Para Malaikat dilangit membicarakan Bahwa Allah menjadikan suatu tempat gelap di bumi ini yang belum di datangi oleh manusia maupun jin dan persangkaan kami bahwa Air kehidupan itu berada disana",

Lalu dzul qornain pun mengumpulka para ulama dan bertanya kepada mereka tentang dimanakah tempat gelap yang dimaksud itu maka sebagian dari ulama itu mengatakan bahwa ia pernah dengar bahwa tempat tersebut di daerah terbitnya matahari, 

berangkatlah Dzul Qornain dengan jumlah pasukan yang begitu besar yang khadlir Alaihissalaam merupakan salah satu pimpinannya, ekspedisi mereka itu berlangsung selama 12 tahun hingga ketika mereka sampai ke sebuah tempat Dzul Qornain pun memilih beberapa dari pasukannya satu kelompok bersamanya dan satu kelompok bersama khadlir alaihissalaam  mereka pun mulai mencari tempat gelap dan air kehidupan tersebut dan ternyata khadlir alaihissalam lebih dahulu mendapatinya ketika beliau sampai pada pinggiran kegelapan yang berupa seperti asap yang yang mengepul (bukan gelap seperti malam) disanalah khadir juga menjumpai mata air kehidupan tersebut lalu beliaupun memasukinya serta mandi, berwudhu' dan minum dari air itu, kemudian setelahnya beliau keluar, Dzul Qornain pun sampai di tempat dan melihat khodir alaihissalam telah mendahuluinya, Dzul Qornain pun mundur tanpa melanjutkan, inilah sebab dipanjangkankan usia Khadlir sampai masa yang telah Allah tentukan dan sebagian Ulama mengambil dari Hadist bahwa Khadlir akan meninggal di saat Al-Qur'an akan diangkat dari bumi (tanpa tersisa tidak dalam bentuk tulisan tidak juga pada hafalan)".

Doa Khodir Alaihissalaam

Menukil Dari Guru Kami Asy-Syaikh Jamil Halim Al-Husaynii. 

"Dan orang-orang yang sudah berjumpa dengan khodir diriwayatkan sudah banyak sekali, dari kalangan shahabat diriwayatkan bahwa sayyidina Umar telah bertemu dengan Khadlir Alaihissalam begitu juga Sahabat abdullah bin umar dan sahabat Ali bin Abi thalib bahkan Khodir Juga mengajarkan kepada Sayyidina Ali sebuah doa agar dibaca dan dikatakan bahwa Khadlir Alaihissalam dan dan Ilyas Alaihissalam berkumpul setiap tahunnya di dekat Ka'bah kemudian mereka berpisah setelahnya dan keduanya membaca doa ini di saat berpisah tersebut:"

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لاَ يَسُوْقُ الخَيْرَ إِلاَّ اللهُ

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لاَيَصْرِفُ السُوْءَ إِلاَّ اللهُ 

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَاكَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ 

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ،

-Bismillah segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah Yang azali (telah tetap tiada bermula) tidak ada sesungguhnya yang mampu mendatangkan kebaikan kecuali Allah

-Bismillah segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah Yang azali (telah tetap tiada bermula) tidak ada sesungguhnya yang mampu menjauhkan keburukan kecuali Allah 

-Bismillah segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah Yang azali (telah tetap tiada bermula) seluruh nikmat datangnya dari Allah 

-Bismillah segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah Yang azali (telah tetap tiada bermula) tiada daya menghindarkan diri berbuat ma'siat terhadap Allah kecuali dengan penjagaan dari Allah dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kepada Allah kecuali dengan pertolongan Allah",

Dan diceritakan dari Ibnu Abbas barang siapa yang membaca doa ini maka tidak akan di kenai tenggelam, pencurian, kebakaran, patokan ular atau kalajengking (dan di amankan dari gangguan syaithan)

Inilah yang diriwayatkan dari beliau bagi yang membacanya 3 kali atau 4 kali setiap pagi dan petang".

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar