Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pedagang yang mempunyai hutang, Bagaimana membayar zakatnya

Ada pertanyaan dari jamaah, mengenai zakat maal. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:


Nyuwun penjelasan, apabila ada seorang pedagang yang memiliki aset senilai Rp.100jt, dan juga punya hutang ke beberapa sales/penyuplai bisnisnya senilai Rp.45jt, serta mempunyai pinjaman bank Rp.25jt, ada juga piutang sebesar Rp.15 jt, lalu berapa zakat yang harus dikeluarkan dari pedagang tersebut?

Jawaban: 

Dari pertanyaan tersebut, zakat yang harus dibayarkan adalah masuk dalam zakat maal berjenis zakat perdagangan. oleh karena itu, harta yang wajib dizakati adalah 2,5% dari Rp.115 jt. (jumlah aset + Piutang). 

Berdasarkan qoul ulama:

فاذا كان شخص له مال تجب فيه الزكاة و عليه ديون  قدر ماله  او اكثر فهل يمنع  الدين اولا و لوجوب  الزكاة فيه اقوال اظهرها وهو المذهب  الذى نص  عليه  الشافعى فى اكثر كتبه  الجديدة انه لا يمنع وجوبها  سواء كان  الدين مؤجلا او حالا  وسواء كان من جنس المال ام لا. اه     كفاية الخيار

Jika seseorang mempunyai harta yang wajib dizakati, ia mempunyai beberapa hutang yang sama nilainya dengan nilai hartanya atau lebih banyak, dalam hal wajibnya zakat ada beberapa pendapat. Menurut qoul adhhar yaitu madzhab Imam syafi'i yang telah dinash (dijelaskan) beliau dalam beberapa kitab jadidnya adalah hutang tersebut tidak menghalangi/mengurangi nilai zakat yang wajib dikeluarkan, baik hutang tersebut dalam masa tempo atau sudah jatuh tempo, baik hutang tersebut sejenis dengan hartanya atau tidak.

Dan saat untuk mengeluarkan zakatnya adalah setelah masa haul (setahun) dari awal pembukaan bisnisnya, walaupun di luar bulan ramadhan.

Posting Komentar untuk "Pedagang yang mempunyai hutang, Bagaimana membayar zakatnya"