Ziarah Sunan Muria Raden Umar Said
Ziarah Makam Sunan Muria Raden Umar Said seringkali bersama dengan teman teman ziarah.
Foto ini diambil oleh teman saya, tiroz, kaligrafer kudus yang luar biasa. Saat itu saya ajak untuk berziarah di Makam sunan Muria. Karena sunan muria adalah putra dari Sunan Kalijaga.
Untuk berziarah ke Sunan Muria, Anda harus sampai ke wilayah Kota Kudus, dan kemudian Jalan ke arah gunung Muria. Nama gunung inilah yang dijadikan nama Sunan Muria. Karena Nama Asli Sunan Muria adalah Raden Mas Said bin Raden Syahid alias Sunan Kalijaga. Sedangkan Putra dari Sunan Muria sendiri adalah Amir Hasan alias Sunan Nyamplungan yang berada di Pulau Karimunjawa, Kab. Jepara.
Baik, kita kembali ke Sunan Muria. Bila Anda dari Jepara maka tinggal berangkat menuju Kudus kemudian langsung naik ke Gunung Muria. Sedangkan jika dari arah semarang, maka menuju Kota Kudus, dan naik ke Gunung Muria. jika dari Kota Pati, maka langsung ke Kudus dan naik ke Gunung Muria.
Oleh karena itu, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga merupakan titik point para peziarah walisongo. Ketiga sunan ini berada di wilayah jawa Tengah, yaitu Demak dan Kudus.
Sejarah Sunan Muria ini sungguh luar biasa. Raden Mas Said mengajarkan islam kepada sejumlah pedagang yang ditemuinya. kepada para nelayan, para pelaut dan bahkan rakyat rakyat paling bawah. Dakwahnya meneruskan metode ayahnya sunan kalijogo yang menggunakan media yang disukai warga setempat, yaitu kesenian. Kesenian gamelan dan kesenian wayang masih menjadi media uatama dalam penyebaran agama. Gamelan serta wayang juga membutuhkan tembang agar semakin dinikmati para penyuka kesenian saat itu, karena pagelaran terbaik saat itu adalah wayang dan gamelan yang menjadi satu dan disertai tembang jawa. Disinilah peran sunan memadukan keislaman dan budaya setempat.
Hasil perpaduan inilah lahir tembang yang berjudul sinom dan lagu kinanti. Karya Sunan Muria ini tak kalah populernya dengan karya karya Ayahandanya. Kepopulerannya kemudian menyebar ke penjuru pantai utara. Kepopuleran ini ia maksimalkan dengan bentuk metode dakwah yang merakyat. mulai dari rakyat pesisir sampai rakyat pegunungan.
Selain itu, peran sunan muria dalam dunia islam, beliau ikut andil dalam pemerintahan. Kala itu adalah Pemerintahan sultan Demak (1518-1530). Karena jasa Ayahandanya, ia juga dijadikan penasehat Kasultanan untuk berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintahan.
Letak Makam Sunan Muria berada di atas Gunung Muria. Ketika berziarah terdapat dua jalur yang harus anda pilih. Jika anda suka jalan kaki, maka anda harus naik dengan menapakkan kaki dari satu undagan ke undagan selanjutnya. (sampai hari ini tidak ada yang tahu berapa jumlah undagan yang sudah dilewatinya, ini merupakan misteri tersendiri, Tidak percaya? silahkan hitung sendiri berapa jumlah undagan untuk menuju makam sunan muria.)
Jalur kedua adalah jalur ojek yang sangat professional. Dimulai dari jalan besar masjid Umar Said dibawah kemudian menuju jalan sempit sampai atas sangat berliku dan tajam. samping jalan jurang. jika tidak hati-hati maka saya tidak tahu apa yang terjadi. Tapi serahkan saja sama Allah ta'ala dan yakinlah bahwa kita berikhtiyar naik menuju makam dengan memakai jasa ojek professional dan terlatih ini.
Setelah sampai pintu gerbang, kita terus masuk dan naik lagi menuju Area makam Sunan Muria. Ketika sudah sampai anda pasti melihat air gentong yang dibagikan kepada warga dengan sedekah seikhlasnya. Air Gentong inilah peninggalan Sunan Muria yang sampai sekarang masih bisa kita nikmati barokahnya. berdoalah kepada Allah Ta'ala ketika mau meminumnya. sama halnya anda minum air zam zam, disunnahkan untuk berdoa dulu dan berdoa sesuai hajatnya masing masing.
Peninggalan lainnya adalah kayu adem ati dan bulusan. entah bagaimana cerita yang sebenarnya tentang kedua benda ini. karena banyak versinya yang bercerita. Peninggalan lain adalah pohon jati keramat yang berada di masin. Pohon jati ini tidak boleh ditebang oleh siapapun.
Dan buah Parijoto ini dulu pernah ditanam oleh sunan Muria dan masih bisa kita lihat di area sunan muria. Buah Parijoto ini hanya ada di Area Sunan Muria Saja.
Dari beberapa peninggalan tersebut, menunjukkan bahwa sunan muria/Raden Umar Said peduli dengan lingkungan hidup disekitarnya. Bahkan dengan doanya, beberapa menjadi lestari hingga kini. Dan perlu diketahui bahwa Ajaran Sunan Muria adalah ajaran yang suci. Tidak seperti yang diceritakan banyak orang. Ajaran suci adalah mengajarkan akidah yang benar, yaitu mensucikan Allah Ta'ala.
Ajaran Sunan Muria selalu menekankan bahwa Allooh tidak serupa/menyerupai dengan makhluk-Nya, hal terdapat dalam firman Allooh di Al-qur'an:
"ليس كمثله شيئ وهو السميع البصير"
Dia (Allooh) tidak serupa dgn makhluk-Nya, dan Allooh maha men-dengar lagi maha me-lihat.
ayat ini diajarkan oleh Sunan Muria yang terulis di beberapa peninggalannya dan dapat kita pelajari di lagu Sinom dan Lagu Kinanti.
Hal ini senada dengan Ajaran Ulama ASwaja terdahulu, yaitu al-imam dzunnun al-mishriyu yang mengatakan bahwa:
مهما تصورت ببالك فاالله بخلاف ذالك.
" Apa saja yang terbesit/lintas dibenakmu/akalmu tentang Allooh, maka Allooh tidaklah demikian".
Dari beberapa bukti ajaran Sunan Muria bisa dilihat dalam perpustakan Sunan Muria di dalam masjid Sunan Muria.
Dan biasanya setiap minggu terakhir bulan puasa ramadhan kami mengadakan tour ziarah sunan muria. Mau Ikut?
Foto ini diambil oleh teman saya, tiroz, kaligrafer kudus yang luar biasa. Saat itu saya ajak untuk berziarah di Makam sunan Muria. Karena sunan muria adalah putra dari Sunan Kalijaga.
Untuk berziarah ke Sunan Muria, Anda harus sampai ke wilayah Kota Kudus, dan kemudian Jalan ke arah gunung Muria. Nama gunung inilah yang dijadikan nama Sunan Muria. Karena Nama Asli Sunan Muria adalah Raden Mas Said bin Raden Syahid alias Sunan Kalijaga. Sedangkan Putra dari Sunan Muria sendiri adalah Amir Hasan alias Sunan Nyamplungan yang berada di Pulau Karimunjawa, Kab. Jepara.
Baik, kita kembali ke Sunan Muria. Bila Anda dari Jepara maka tinggal berangkat menuju Kudus kemudian langsung naik ke Gunung Muria. Sedangkan jika dari arah semarang, maka menuju Kota Kudus, dan naik ke Gunung Muria. jika dari Kota Pati, maka langsung ke Kudus dan naik ke Gunung Muria.
Oleh karena itu, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga merupakan titik point para peziarah walisongo. Ketiga sunan ini berada di wilayah jawa Tengah, yaitu Demak dan Kudus.
Sejarah Sunan Muria ini sungguh luar biasa. Raden Mas Said mengajarkan islam kepada sejumlah pedagang yang ditemuinya. kepada para nelayan, para pelaut dan bahkan rakyat rakyat paling bawah. Dakwahnya meneruskan metode ayahnya sunan kalijogo yang menggunakan media yang disukai warga setempat, yaitu kesenian. Kesenian gamelan dan kesenian wayang masih menjadi media uatama dalam penyebaran agama. Gamelan serta wayang juga membutuhkan tembang agar semakin dinikmati para penyuka kesenian saat itu, karena pagelaran terbaik saat itu adalah wayang dan gamelan yang menjadi satu dan disertai tembang jawa. Disinilah peran sunan memadukan keislaman dan budaya setempat.
Hasil perpaduan inilah lahir tembang yang berjudul sinom dan lagu kinanti. Karya Sunan Muria ini tak kalah populernya dengan karya karya Ayahandanya. Kepopulerannya kemudian menyebar ke penjuru pantai utara. Kepopuleran ini ia maksimalkan dengan bentuk metode dakwah yang merakyat. mulai dari rakyat pesisir sampai rakyat pegunungan.
Selain itu, peran sunan muria dalam dunia islam, beliau ikut andil dalam pemerintahan. Kala itu adalah Pemerintahan sultan Demak (1518-1530). Karena jasa Ayahandanya, ia juga dijadikan penasehat Kasultanan untuk berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintahan.
Letak Makam Sunan Muria berada di atas Gunung Muria. Ketika berziarah terdapat dua jalur yang harus anda pilih. Jika anda suka jalan kaki, maka anda harus naik dengan menapakkan kaki dari satu undagan ke undagan selanjutnya. (sampai hari ini tidak ada yang tahu berapa jumlah undagan yang sudah dilewatinya, ini merupakan misteri tersendiri, Tidak percaya? silahkan hitung sendiri berapa jumlah undagan untuk menuju makam sunan muria.)
Jalur kedua adalah jalur ojek yang sangat professional. Dimulai dari jalan besar masjid Umar Said dibawah kemudian menuju jalan sempit sampai atas sangat berliku dan tajam. samping jalan jurang. jika tidak hati-hati maka saya tidak tahu apa yang terjadi. Tapi serahkan saja sama Allah ta'ala dan yakinlah bahwa kita berikhtiyar naik menuju makam dengan memakai jasa ojek professional dan terlatih ini.
Setelah sampai pintu gerbang, kita terus masuk dan naik lagi menuju Area makam Sunan Muria. Ketika sudah sampai anda pasti melihat air gentong yang dibagikan kepada warga dengan sedekah seikhlasnya. Air Gentong inilah peninggalan Sunan Muria yang sampai sekarang masih bisa kita nikmati barokahnya. berdoalah kepada Allah Ta'ala ketika mau meminumnya. sama halnya anda minum air zam zam, disunnahkan untuk berdoa dulu dan berdoa sesuai hajatnya masing masing.
Peninggalan lainnya adalah kayu adem ati dan bulusan. entah bagaimana cerita yang sebenarnya tentang kedua benda ini. karena banyak versinya yang bercerita. Peninggalan lain adalah pohon jati keramat yang berada di masin. Pohon jati ini tidak boleh ditebang oleh siapapun.
Dan buah Parijoto ini dulu pernah ditanam oleh sunan Muria dan masih bisa kita lihat di area sunan muria. Buah Parijoto ini hanya ada di Area Sunan Muria Saja.
Dari beberapa peninggalan tersebut, menunjukkan bahwa sunan muria/Raden Umar Said peduli dengan lingkungan hidup disekitarnya. Bahkan dengan doanya, beberapa menjadi lestari hingga kini. Dan perlu diketahui bahwa Ajaran Sunan Muria adalah ajaran yang suci. Tidak seperti yang diceritakan banyak orang. Ajaran suci adalah mengajarkan akidah yang benar, yaitu mensucikan Allah Ta'ala.
Ajaran Sunan Muria selalu menekankan bahwa Allooh tidak serupa/menyerupai dengan makhluk-Nya, hal terdapat dalam firman Allooh di Al-qur'an:
"ليس كمثله شيئ وهو السميع البصير"
Dia (Allooh) tidak serupa dgn makhluk-Nya, dan Allooh maha men-dengar lagi maha me-lihat.
ayat ini diajarkan oleh Sunan Muria yang terulis di beberapa peninggalannya dan dapat kita pelajari di lagu Sinom dan Lagu Kinanti.
Hal ini senada dengan Ajaran Ulama ASwaja terdahulu, yaitu al-imam dzunnun al-mishriyu yang mengatakan bahwa:
مهما تصورت ببالك فاالله بخلاف ذالك.
" Apa saja yang terbesit/lintas dibenakmu/akalmu tentang Allooh, maka Allooh tidaklah demikian".
Dari beberapa bukti ajaran Sunan Muria bisa dilihat dalam perpustakan Sunan Muria di dalam masjid Sunan Muria.
Dan biasanya setiap minggu terakhir bulan puasa ramadhan kami mengadakan tour ziarah sunan muria. Mau Ikut?
Posting Komentar untuk "Ziarah Sunan Muria Raden Umar Said"