Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mudik Lebaran dan Silaturrohim yang membawa ke Syurga

Ada Hadits yang sangat membuatku ingin terus berkunjung ke para alim ulama dan para sahabat dan juga saudara seiman.
Saya bersama Pengasuh PPTI Al-Falah Salatiga Jawa Tengah
InsyaAllooh hadits ini juga dapat memberikan sentuhan qolbu dan bisa membekas di dalam hati anda semua yang membaca ini...!!

عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن النبي -صلى الله عليه وسلم-: «أن رجلاً زار أخا له في قرية أخرى، فأرصد الله له على مدرجته ملكاً، فلما أتى عليه قال: أين تريد؟ قال: أريد أخاً لي في هذه القرية، قال: هل لك عليه من نعمة تربها؟ قال: لا، غير أني أحببته في الله عز وجل، قال: فإني رسول الله إليك، بأن الله قد أحبك كما أحببته فيه». (رواه مسلم في صحيحه: (4/1988)، (2567)، كتاب البر والصلة والآداب، باب في فضل الحب في الله، وأحمد في مسنده: (2/408)، (9280)، مسند أبي هريرة رضي الله عنه رضي الله عنه).
Dari shahabat Abu Huroiroh (semoga ridla Allooh selalu tercurah kepadanya), dari Rasulullaah shallallaahu alaihi wasallam: “Bahwa ada seorang laki-laki datang berkunjung kepada saudaranya yang berada di desa/kampung lain. Di-tengah perjalanannya Allooh mengutus seorang Malaikat untuk menjumpainya. Setelah berjumpa,
Malaikat bertanya: “Akan pergi ke-mana-kah engkau wahai kisanak?”,
orang itu menjawab: “Saya berniat berkunjung untuk bertemu saudaraku di desa/kampung ini?”,
Malaikat bertanya: “Adakah dia mempunyai hutang kepadamu dan engkau hendak menagih-nya?”
Orang tersebut menjawab: “Tidak, aku hendak silaturrohim mendatanginya hanya karena aku mencintai-nya karena Allooh Ta'ala”.
Malaikat berkata: “Ketahuilah, saya adalah Malaikat yang diutusan oleh Allah kepadamu, dan sesungguhnya Allaah Ta'ala telah mencintai-mu sebagaimana engkau mencitai saudaramu karena-Nya”.
Kisah Ini diambil dari hadits berikut: HR. Al-Imam Muslim dalam Kitab Shohih, 4/1988, no. 2567, Kitab al-Birr wa as-Silah wa Adab, Bab Fi Fadl al-Hubb Fillaah. Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibn Hanbal dalam Musnad, 2/408 Musnad Abu Hurairah.

Hadits ini juga kurang lebih sama dengan kisah para shahabat Anshor yang mencintai para shahabat Muhajirin kala itu. Di dalam Al-Qur’an menggambarkan bahwa dimana Kaum Anshor selalu mendahulukan setiap kebutuhan/kepentingan Kaum Muhajiriin atas diri mereka sendiri, bahkan walau-pun kaum Anshor ini sedang mengalami kesulitan; yang penting saudara mereka dari shahabat Muhajiriin tidak mengalami kesulitan.

Baca Cerita menarik : Ketika Ajal Sudah Tiba

Di Dalam Hadits Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam juga mengisahkan bahwa dari sikap yang sangat baiknya kaum Anshor, hingga kaum Muhajiriin berkata kepada Rasulullaah; 
“Wahai Rasulullaah, ini seakan sudah tidak tersisa lagi satu kebaikan yang diberikan oleh kaum Anshor kepada kami (Muhajiriin)! Seluruh apa-pun yang mereka miliki telah mereka berikan semua kepada kami (muhajirin)!! Lalu, kebaikan apakah yang tersisa, yang dapat kami (para Muhajiriin) lakukan untuk mareka (Kaum Anshor)?”, 
Rasulullaah Shallallaahu Alaihi Wasallam menjawab: “Doakan-lah dengan kebaikan bagi mereka”.

inilah sepenggal hikayah yang sangat menyentuh hati. Lalu untuk apakah mudik Kita Kali Ini di Hari lebaran yang berkah?? Semoga kita mudik lebaran ini dapat membawa kita semua menuju Syurga Allah Ta'ala. 

Aaamiiin.. 

Sebarkan kepada semua para pemudik Lebaran kali ini agar tahu makna sejati mudik. dan Jika ada pertanyaan bisa berkomentar di kolom komentar. Terimakasih.

Posting Komentar untuk "Mudik Lebaran dan Silaturrohim yang membawa ke Syurga"