Pedagang Berangkat Ke Pasar
Pagi itu, saya bangun pagi jam 3. lalu melakukan ritual di Golden Time. Setelah itu, saya mencari udara segar.
lalu kulihat beberapa pedagang yang berangkat ke pasar. lalu kuperhatikan gerak geriknya dan langkahnya dan kuamati apa yang bisa diambil dari hikmah atas apa yang kulihat barusan.
Pagi itu, nenek itu pergi ke pasar mungkin niatnya mencari UANG. sedangkan Kakek itu niatnya IBADAH menafkahi keluarga.
Pagi itu aku duduk sejenak memikirkan dari beberapa kalimat tersebut. Dua orang pedagang pasar itu sama-sama berangkat pagi di waktu yang sama, tetapi belum tentu mendapatkan uang yang sama. Bahkan belum tentu mendapatkan uang sama sekali. Akan tetapi pedagang yang satu sudah mendapatkan PAHALA sejak langkah pertamanya.
Lalu kuteringat dari pengalaman perjalanan hidupku yang lalu, pernah ku tanya sama Tukang bangunan yang sedang membangun masjid di desaku. Kutanyalah kepada mereka berdua:
saya: "Pak A, sedang apa pak ini?"
Pak A jawab: " Saya sedang kerja dek..."
saya: "kalo pak B sedang apa?"
pak B jawab: "saya sedang membangun rumah Allah SWT, agar nanti bisa dibuat ibadah oleh masyarakat dengan khusuk".
kedua jawaban bapak bapak tukang bangunan tidak ada bedanya, tetapi saya hanya mantuk mantuk saja. lalu saya pun pergi begitu saja.
peristiwa yang lain juga pernah saya tanyakan kepada penjaga portal kereta api yang di desa kabupaten tegal (saya lupa nama desanya). Kutanyalah kepada penjaga portal itu:
saya: "bapak sedang kerja apa?"
jawab bapak A: "saya sedang kerja menjaga gerbang ini dek"
di lain waktu dan di rel kereta lainnya, kutanya dengan pertanyaan yang sama;
jawab bapak B: "saya sedang menjaga nyawa ribuan orang di sekitar sini dek, agar tidak ada orang yang lewat di rel ini sembarangan".
jawaban kedua bapak tadi hampir tidak ada bedanya. saya hanya terdiam lalu melintasi rel tersebut.
lalu pernah saya di undang di suatu seminar, yang sebelumnya berbincang-bincang terlebih dahulu dengan panitia.
Panitia: "pak nanti berbicara dengan tema bisnis islami ya pak..."
saya: "baik dek.... (dalam benakku, mahasiswa ini sudah mau membedakan bisnis secara syariah/islami dengan bisnis konvensional).."
artinya ada dasar niat yang memang benar-benar di pegang teguh dari awal. Karena setiap manusia akan dipertanggungjawabkan segala perbuatannya.
dalam usaha pun kita harus meluruskan niat. insyaallah barokah.....
lalu kulihat beberapa pedagang yang berangkat ke pasar. lalu kuperhatikan gerak geriknya dan langkahnya dan kuamati apa yang bisa diambil dari hikmah atas apa yang kulihat barusan.
Pagi itu, nenek itu pergi ke pasar mungkin niatnya mencari UANG. sedangkan Kakek itu niatnya IBADAH menafkahi keluarga.
Pagi itu aku duduk sejenak memikirkan dari beberapa kalimat tersebut. Dua orang pedagang pasar itu sama-sama berangkat pagi di waktu yang sama, tetapi belum tentu mendapatkan uang yang sama. Bahkan belum tentu mendapatkan uang sama sekali. Akan tetapi pedagang yang satu sudah mendapatkan PAHALA sejak langkah pertamanya.
Lalu kuteringat dari pengalaman perjalanan hidupku yang lalu, pernah ku tanya sama Tukang bangunan yang sedang membangun masjid di desaku. Kutanyalah kepada mereka berdua:
saya: "Pak A, sedang apa pak ini?"
Pak A jawab: " Saya sedang kerja dek..."
saya: "kalo pak B sedang apa?"
pak B jawab: "saya sedang membangun rumah Allah SWT, agar nanti bisa dibuat ibadah oleh masyarakat dengan khusuk".
kedua jawaban bapak bapak tukang bangunan tidak ada bedanya, tetapi saya hanya mantuk mantuk saja. lalu saya pun pergi begitu saja.
peristiwa yang lain juga pernah saya tanyakan kepada penjaga portal kereta api yang di desa kabupaten tegal (saya lupa nama desanya). Kutanyalah kepada penjaga portal itu:
saya: "bapak sedang kerja apa?"
jawab bapak A: "saya sedang kerja menjaga gerbang ini dek"
di lain waktu dan di rel kereta lainnya, kutanya dengan pertanyaan yang sama;
jawab bapak B: "saya sedang menjaga nyawa ribuan orang di sekitar sini dek, agar tidak ada orang yang lewat di rel ini sembarangan".
jawaban kedua bapak tadi hampir tidak ada bedanya. saya hanya terdiam lalu melintasi rel tersebut.
lalu pernah saya di undang di suatu seminar, yang sebelumnya berbincang-bincang terlebih dahulu dengan panitia.
Panitia: "pak nanti berbicara dengan tema bisnis islami ya pak..."
saya: "baik dek.... (dalam benakku, mahasiswa ini sudah mau membedakan bisnis secara syariah/islami dengan bisnis konvensional).."
artinya ada dasar niat yang memang benar-benar di pegang teguh dari awal. Karena setiap manusia akan dipertanggungjawabkan segala perbuatannya.
dalam usaha pun kita harus meluruskan niat. insyaallah barokah.....
Keberkahan itu juga ada di setiap waktu yang kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah Ta'ala. yaitu dengan taqwa yang sebenarnya.
selamat pagi sahabatku.....
selamat pagi sahabatku.....
Posting Komentar untuk "Pedagang Berangkat Ke Pasar"