Area Mistis Gunung Kemukus Serta Perselisihan Sejarah Pangeran Samudra
Di Bulan Maulid tahun 2025 ini, kami diajak rombongan untuk pergi berziarah, yaitu yang pertama sunan mantingan jepara, kemudian pangeran samudra gunung kemukus Sragen, lalu ke joko tingkir, dan terakhir ke masjid zayed atau disebut masjid jokowi.
Baik, kita langsung saja, setelah dari Sunan Mantingan Jepara, kami langsung naik bus dan menuju ke Gunung Kemukus. yaitu lokasinya berada di kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Sejak tahun 2022 area gunung kemukus ini sudah banyak perubahan dan banyak rehabilitasi pembangunan. Termasuk dibangunnnya jembatan menuju gunung kemukus. Gunug ini tidak terlalu tinggi, tetapi unik. dikelilingi rawa-rawa.
Cerita tentang gunung kemukus ini banyak sekali versinya, dan memang sebelum dibangun oleh pemerintah kabupaten sragen menggalakkan patroli di area gunung kemukus sampai sekarang.
Dalam laporan RRI di websitenya menuliskan bahwa awal tahun 2025, Kabupaten Sragen meningkatkan patroli akan adanya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan juga kasus prostitusi terselubung di kawasan wisata gunung kemukus tersebut. Berarti nama negatifnya masih melekat di area gunung kemukus.
Bahkan Citra negatif Gunung kemukus ini masih sangat melekat dan dari berbagai media pun juga masih tinggi citra negatifnya. Sebagaimana yang ada di Youtube juga sangat banyak sekali ulasan dan review para wisatawan yang menilainya negatif.
Ada salah satu media yang menjelaskan sejarah gunung kemukus ini positif. Berikut kisahnya: Pangeran samudra adalah seorang anak laki laki yang beguru ke sunan kalijaga... lalu waktu berjalan sampai dewasa, ditugaskan lah pangeran samudra ini ke salah satu guru di area gunung lawu, lalu ternyata guru tersebut adalah kakaknya, dan setelah itu pulang ke demak, tetapi di area sragen tersebut pangeran samudra sakit parah dan meninggal disana. Tetapi kisah ini masih banyak kekurangan sejarah dan masih banyak tambal sulam.
Ada kisah yang negatif di berbagai media mengkisahkan bahwa ada hubungan asmara antara ibu tirinya dengan pangeran samudra. Kisah ini benar atau tidak, yang jelas tidak ada dalam manuskrip apapun yang menjelaskannya. bahkan di area gunung kemukus diakui masyarakat adalah makam pangeran samudra dan juga makam ibu tirinya tersebut.
Inilah yang membuat ganjil dari kisah kisah tersebut.
Setelah kami kesana, kami mendapati banyak sekali para lelaku yang menjalani ritualnya masing-masing. Ada yang bersemedi dengan celanca pendek dan lain sebagainya. di Area parkir bus terdapat banyak sekali warung yang memberikan jasa pijet... (entahlah--- ini pijet dak tahu).... dan penduduk masyarakat banyak sekali yang memakai tato di tubuhnya. Kesan negatif pun menjadi nampak di area tersebut.
Kebetulan kami kesana di waktu siang hari, jadi tidak bisa melihat keasliannya di area tersebut. Karena kalo datang di malam hari akan terlihat antara alam nyata dengan alam jin yang menyertainya. Apa kira-kira pendapatmu tentang gunung kemukus ini lur?? Komen ya!
