Makhluk Termulia dari Seluruh Alam

Allah ada tidak ada yang menyertainya, belum ada jin, belum ada manusia, belum ada malaikat, belum ada langit, belum ada bumi, belum ada arasy , belum ada arah, belum ada masa.

Dan Masa (waktu) adalah bertemunya satu ciptaan dengan ciptaan yang lain, jadi tatkala Allah menciptakan Makhluk pertama yaitu Air, lalu arsy, lalu qalam, lalu lauhul mahfuzh disinilah berlaku masa. Karena Masa atau waktu adalah makhluk yang tidak bisa dirasakan oleh panca indra. Allah pencipta semua makhluk tidak terkena baginya masa karena Allah bukan makhluk.

Begitu juga Tempat, dimana tempat tercipta sejak Air tercipta. Sebelum ada Tempat, Allaah Ada tanpa tempat. Setelah tempat ada, tetap Allah ada Tanpa Tempat. Allah tidak berubah. Karena yang berubah adalah makhluk dan yang merubah adalah al kholiq (Allah). Sesuatu berubah pasti membutuhkan yang merubah. Oleh karena itu, mustahil Allah berubah.

Allah Ta'ala telah memberi-tahukan bahwa Makhluk termulia dari seluruh alam ini kepada Nabi Adam. Nabi Adam diberi tahu oleh Allah bahwa keturunannya yaitu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah makhluk termulia di seluruh alam. Nabi akhir zaman. Penutup para Nabi.

Khabar bahwa akan ada Nabi akhir zaman disebut di semua kitab yang Allah turunkan kepada nabi-nabiNya. Kitab Taurat, Zabur, dan Injil.

Meski Rasulullah bukan makhluk yg pertama, tetapi dialah makhluk yg termulia. Meski Rasulullah tidak dicipta dari cahaya, tapi dari malaikat, ia lebih sempurna.

Meski Rasulullah tidak mengetahui seluruh perkara ghaib, tetapi dari lauh mahfuzh ia lebih utama.

Meski Rasulullah tidak dapat membaca dan menulis, tapi dialah makhluk yg terbanyak ilmunya.

Meski Rasulullah bukan nabi dan rasul pertama, tetapi dari Nabi Adam ia lebih istimewa.

Meski Rasulullah tinggal di bumi, tapi dari malaikat penghuni langit ia lebih tinggi derajatnya.

العرش أعظم المخلوقات حجما

وسيدنا محمد صلى الله عليه وسلم أعظم المخلوقات درجة

Disebutkan: ^Arasy makhluk yang paling besar hanya bentuknya. Dan Sayyidunä Muhammad shollaLlöhu ^alayhi wa sallam adalah makhluk yang paling agung derajatnya menurut ALlöh.

Jika seseorang melempar cincin di gurun sahara, maka cincin adalah perumpamaan tujuh lapis bumi dan langit dan gurun sahara adalah pemisalan ^Arasy.

Kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ

قال تعالى

لولا محمد ما خلقتك اي يا آدم ولا خلقت الجنة

حديث قدسي رواه الحاكم في المستدرك على الصحيحين

Artinya:

"Andaikan tidak karena kemuliaan Muhammad --shollallahu alaihi wa sallam--, maka Aku (Allah) tidak menciptakan mu Wahai Adam dan tidak Aku ciptakan surga."

(Hadits Qudsiy riwayat Al Hakim)

Syeikhuna Asy syeikh Abdullah Al Harari رضي الله عنه mengatakan hadist dengan Lafadz;

( لولا محمد ما خلقت الدنيا )

yang maknanya: "kalaulah bukan karema Muhammad Niscaya tidak aku ciptakan dunia" adalah hadist yang tidak memiliki asal yang shahih.

Hadist dengan lafadz tersebut adalah Maudhu'.

Adapun hadist yang miliki asal shahih adalah dengan lafadz;

أن الله قال لآدم : ( ولولا محمد لما خلقتك ولا خلقت الجنة والنار ) .

Artinya: "Allaah Ta'ala berfiman kepada adam yang maknanya "kalau-lah bukan karena Muhammad Niscaya tidak akan aku ciptakan engkau wahai adam dan tidak aku ciptakan syurga dan Neraka".

Hal ini bermakna bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi Wasallam adalah Mahkluq yang sangat Mulia menurut Allaah.

Hadist dengan Lafadz Ini hadist yang Shahih menurut sebagian ulama' Ahli Hadist.

وَرَدَ فِي حَدِيثٍ صَحَّحَهُ بَعْضُهُمْ وَضَعَّفَهُ ءَاخَرُونَ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ لِآدَمَ: »لَوْلا مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُكَ« رَوَاهُ الْحَاكِمُ وَغَيْرُهُ، وَمَعْنَاهُ خَلَقْتُ الدُّنْيَا لِأُظْهِرَ مُحَمَّدًا صَفْوَتَهَا أَيْ أَشْرَفَ الْخَلْقِ، فَيُفْهَمُ مِنْ هَذَا أَنَّهُ يَصِحُّ أَنْ يُقَالَ إِنَّ مُحَمَّدًا هُوَ سَبَبُ وُجُودِ الدُّنْيَا وَهَذَا تَشْرِيفٌ

قولُ : "لَولا مُحمَّد ما خَلقْتُ الدُّنيا )) موضوعٌ بِهذا اللّفظِ ، أى ليس مِن كلام رسول الله صلَّى الله عليه وسلّم ، الذِى له أصلٌ أنَّ الله قال لآدم : (( ولولا مُحمَّد لَما خلقتُكَ ولا خَلَقتُ الجنّة والنّار )) عند بعضهم صحيحٌ .

- ومعنى : "قال الله لآدم" ليس معناه أنَّ الله يَتكلّم كما نحن نتكلّم ، لَا - وحصل لبعضِ الأنبياء أنَّهم سمعوا كلامَ الله تعالى الذى ليس بِصوتٍ ولا حرفٍ ولا لغةٍ ، ليس ككلام العالمين فيفهون منه كذا وكذا .

Dan makna Allah berkata kepada Adam adalah kalam Allah yang diperdengarkan kepada Nabi Adam tanpa suara, tanpa huruf, dan tanpa bahasa.

Sebagaimana Nabi Musa dan Juga Nabi Muhammad pernah diperdengarkan kalam Allah tanpa suara, tanpa huruf dan tanpa bahasa.