Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gua Hiro Bukti Sejarah Rosul Menerima Wahyu

GUA HIRA

Oleh: Syaikh Ahmad Hilmi Lebanon


Gua Hira adalah gua yang diberkahi, yang terletak diatas bukit An Nur, dan dulu nabi Muhammad shollallahualaihi wasallam sering mengunjunginya dan juga nabi Muhammad shollallahualaihi wasallam setiap tahun berkholwat (menyendiri) di dalam gua tersebut selama satu bulan penuh.

Setiap Nabi berkholwat ke Gua Hira, Sayyidah Khodijah memberikan nabi Muhammad shollallahualaihi wasallam bekal (makanan) kemudian nabi Muhammad shollallahualaihi wasallam mengambil bekal tersebut lalu pergi ke gua Hira dan beribadah.

Lalu apakah yang dimaksud dengan Nabi beribadah padahal belum diturunkan wahyu kepadanya waktu itu?

Rosulullah shollallahu alaihi wasallam (sebelum diangkat menjadi nabi) sudah mentauhidkan Allah dan beriman kepada-Nya.

Rosulullah shollallahu alaihi wasallam meyakini secara pasti bahwa alam ini mempunyai pencipta yang meciptakannya dan Dia (Allah) Maha berkuasa tidak menyerupai alam semesta. Orang-orang kafir pada waktu itu menyembah berhala, ada yang menyembah berhala yang terbuat dari kurma lalu ketika dia lapar dia memakannya dan ada juga yang menyembah berhala yang terbuat dari emas lalu ketika dia fakir dia menjualnya. Dan banyak sekali berhala berbagai macam bentuknya.

Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam tidak menyukai hal itu dan tidak rela dengan hal tersebut karena itu merupakan penyekutuan (syirik) terhadap pencipta alam ini, maka Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam berkholwat sedirian di dalam gua tersebut.

Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam sering melihat mimpi, dan mimpi itupun benar-benar terjadi dengan jelas seperti jelasnya cahaya dipagi hari.

Suatu hari Rosullah صلى الله عليه وسلم di gua Hira kemudian malaikat Jibril turun dari langit dan masuk ke gua tersebut. Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengkabarkan peristiwa ini bahwasanya malaikat Jibril berkata wahai Muhammad bacalah! Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menjawab: Saya tidak bisa membaca kemudian malaikat Jibril memeluk Nabi. 

kemudian malaikat Jibril berkata kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم: bacalah!

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menjawab saya tidak bisa membaca yakni saya ummi tidak bisa membaca dan tidak pandai menulis.

Ini bukan celaan atau hinaan bagi seorang nabi عليه الصلاة والسلام karena sifat ummi pada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم merupakan mukjizat sedangkan bagi selainnya merupakan kelemahan. Rosulullah صلى الله عليه وسلم adalah makhluk Allah yang paling fasih.

Malaikat Jibril berkata kepadanya: Wahai Muhammad bacalah!

Nabi menjawab: saya tidak bisa membaca 

Malaikat Jibril membacakan firman Allah:

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَق

خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ  

ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ 

ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ 

عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلم 

Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah Tuhanmulah yang Maha mulia, yang telah mengajarkan (manusia) dengan perantara pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. AL 'ALAQ 1-5) 

Nabi صلى الله عليه وسلم merasa kesulitan (untuk mengikuti apa yang telah dibacakan malaikat Jibril) karena itulah malaikat Jiibril memeluknya agar Nabi kuat untuk menerima wahyu yang diturunkan kepadanya.

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم turun dari gua Hira (yang berada diatas bukit) dan pergi menuju rumah Sayyidah Khodijah lalu masuk kedalam rumah, Sayyidah Khodijah adalah penjaga rahasia Rosulullah yang menjaga amanah, yang jujur serta membenarkan (yang disampaikan) Rosulullah, Dialah perempuan yang pertama kali beriman kepada Rosulullah.

Rosulullah mengkabarkan kepadanya tentang peristiwa yang terjadi kepada Rosulullah di gua Hira kemudian Sayyidah Khadijah bertanya dengan rinci dan Rosulullah menceritakan kepadanya diantara yang terjadi dalam peristiwa tersebut Nabi melihat malaikat Jibril diantara langit dan bumi yaitu ketika Nabi mendengar suara yang memanggilnya beliau melihat kearah kanannya tetapi tidak mendapati siapapun melihat kearah kirinya tidak mendapati siapapun, melihat depan dan belakangnya tetap tidak mendapati siapapun Nabi melihat keatas dan beliau mendapati malaikat Jibril alaihissalam Malaikat Jibril mengatakan: wahai Muhammad engkau adalah utusan Allah dan saya adalah Jibril.

Sayyidina Muhammad عليه الصلاة والسلام menceritakan peristiwa yang terjadi di gua Hira kepada Khadijah binti Khuwaylid istrinya yang diberkahi.

Nabi Muhammad adalah orang yang pemberani bukan penakut, Nabi merasa kedinginan setelah turun (dari gua yang berada diatas bukit) dan masuk kerumah Khadijah beliau berkata kepada Khadijah: 

Selimutilah Aku..!!

Selimutilah Aku..!! 

Rosulullah meminta diselmuti untuk menghangatkan badan beliau, kemudian beliau menceritakan peristiwa yang terjadi tersebut kemudian Sayyidah Khadijah berkata: 

"Janganlah takut..!!, Berbahagialah..!! Allah tidak akan merendahkanmu sungguh engkau telah bersilaturrahmi, engkau menyayangi orang orang lemah, orang orang faqir miskin, engkau memberikan jamuan kepada tamu yang datang kepadamu, engkau membantu orang yang terkena musibah, Allah tidak akan menyia nyiakanmu wahai Muhammad."

Kemudian Sayyidah Khadijah membawa Nabi Muhammad ke seseorang bernama Waroqoh bin Naufal yang pernah mempelajari kitab Injil yang asli yang diturunkan kepada nabi Isa  عليه السلام dan telah membaca sifat sifat Nabi Muhammad yang terdapat dalam kitab Injil (yang asli) tersebut.

Setelah Rosulullah menceritakan kepada Waroqoh bin Naufal tentang peristiwa tersebut, Waroqoh berkata ini adalah Namus yang turun kepada Nabi Musa bin Imron.

Namus adalah sahabat rahasia yang datang dengan rahasia, Nabi Musa melihatnya sedangkan orang lain tidak melihatnya kemudian Waroqoh berkata kepada Nabi andai saja aku masih muda di masamu berdakwah mengajak orang orang untuk memeluk agama Islam, (karena diwaktu itu Waroqoh sudah tua dan matanya buta), Waroqoh berkata andai saja aku masih muda dimasamu berdakwah, andai aku masih hidup di saat kaummu nanti mengusirmu, di saat mereka kufur kepadamu, disaat mereka menolak dakwahmu dan tidak mau beriman kepadamu. 

Nabi Muhammad  صلى الله عليه وسلم berkata: apakah kaumku akan mengusirku? Waroqoh menjawab: Ya, tidak ada seorangpun yang mendakwahkan islam sepertimu kecuali ia di sakiti kaumnya dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Waroqoh bin Naufal berkata: 

"Aku bersaksi bahwa Engkau (Muhammad) adalah utusan Allah dengan sebenar-benarnya, aku bersaksi bahwa engkau (Muhammad) adalah seorang Nabi yang dikabarkan oleh Nabi Isa bin Maryam"

Peristiwa (turunnya wahyu pertama di Gua Hira) ini menurut pendapat kebanyakan ulama terjadi pada bulan Ramadhan yang diberkahi dihari senin sebagaimana Nabi menghabarkan tentang hari senin, beliau bersabda: hari itu (senin) diturunkan wahyu kepadaku.

Diantara kisah kedermawanan Nabi Muhammad  صلى اللله عليه وسلم beliau bersedekah kepada orang orang faqir di sekiar gua Hira. Sayyidah Khodijah memberikan bekal kepada Rosulullah, setelah itu Rosulullah menyedekahkannya kepada orang-orang fakir.

Lalu apa makna Nabi beribadah di Gua Hira??

Bukan maknanya Nabi ragu terhadap Allah lalu Nabi memikirkan dzat Allah, Bukan seprti itu maknanya. Seluruh Para Nabi beriman kepada Allah تعالى sebelum dan setelah menjadi nabi. Makna Nabi Beribadah di gua Hira adalah Nabi berfikir tentang keajaiban langit dan bumi, karena jika seseorang berfikir tentang alam ini maka akan bertambah keyakinannya terhadap adanya Allah dan keagunganNya, bertambah keyakinananya terhadap adanya Allah dan kekuasaanNya dan inilah yang dilakukan Rosulullah dalam ibadahnya di gua Hira.

Kemudian setelah terjadinya peristiwa ini terjadi masa kekosongan wahyu, malaikat Jibril tidak turun membawa wahyu dalam beberapa waktu, kemudian malaikat Jibril kembali turun (membawa wahyu) dan dakwah pun tersebar secara sembunyi sembunyi kemudian secara terang terangan.

Apa yang dimaksud "dakwah dengan sembunyi sembunyi"?

Bukan maksudnyanya Rosulullah orang yang penakut, tetapi maksudnya adalah Nabi mengajak orang orang untuk masuk Islam secara perorangan, ditemui para shahabatnya, kemudian setelah itu Rosulullah  mendatangi kerumunan orang orang di musim haji dan mengatakan: Barangsiapa yang bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah maka dia akan beruntung.

Dulu para Sahabat duduk (belajar) kepada Rosulullah dibelakang bukit Shofa di tempat yang tidak dilihat oleh orang orang musyrik sampai masa Umar bin Khattab masuk Islam dan beriman.

Maka (kesimpulannya) Gua Hira yang terletak di bukit An Nur adalah tempat turunnya wahyu pertama kali kepada Rosulullah صلى الله عليه وسلم.

Posting Komentar untuk "Gua Hiro Bukti Sejarah Rosul Menerima Wahyu"