Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Makhluk Pertama Diciptakan

Makhluk Pertama Diciptakan 


Ini adalah hujjah, HUJJAHNYA AHLUSSUNNAH WALJAMA'AH (asy'ariyyah maturidiyyah) bahwa NABI MUHAMMAD BUKAN DICIPTAKAN DARI CAHAYA DAN JUGA BUKAN MAKHLUK PERTAMA YANG DICIPTAKAN

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan makhluk tanpa membutuhkan bantuan dari yang lain dan tidak disifati dengan capek atau letih. Dan makhluk yang pertama diciptakan Allah adalah sejenis makhluk bernama air (al-maa’), namun ia bukanlah air yang selalu kita dapati di sekitar kita, kemudian Makhluk yang kedua adalah ‘Arsy. 

Dan dengan adanya air maka ketika itulah adanya tempat dan waktu, namun sebelumnya, maka belum ada tempat dan juga belum ada waktu. Belum juga ada cahaya, dan juga belum ada kegelapan 

Allaah ta'ala berfirman:

وجعلنا من الماء كل شىء حي

Maknanya: “Dan Aku ciptakan semua yang hidup dari air” (Surat al-Anbiya : 30)

Ayat ini berhubungan dengan kisah sekelompok sahabat dari Yaman. Pada suatu hari se-kelompok shahabat datang dari negeri Yaman menemui Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wa sallam dengan tujuan ingin mengaji dan mendalami ilmu agama kepada Rasulullah. 

Mereka kemudian mengatakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mendatangi anda adalah untuk mengaji dan mendalami ilmu agama, maka tolong terangkan kepada kami makhluk apakah yang pertama kali diciptakan oleh Allah?”. 

Maka Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

" كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَىءٌ غَيْرُهُ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى المَاءِ "

Maknanya: “Allah adalah Dzat yang Azali (ada tanpa memiliki permulaan) dan tidak ada selain Allah yang azali, dan makhluk pertama yang diciptakan Allah adalah air (sejenis makhluk  namanya air), kemudian setelahnya ‘Arsy diciptakan dari air tersebut” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Bayhaqi dan Ibnu al-Jarud).

Sebelum dilanjutkan, alangkah baiknya baca nasehat berikut:

نصيحة إلى كل عاقل

اعلم أيها الإنسانُ العاقلُ أنَّ الله تعالى أعطاكَ العقلَ وهو هيئةٌ راسخةٌ في الإنسانِ يُمَيِّزُ بها بينَ الحسَنِ والقبيحِ وبينَ ما ينفعهُ وما يضُرُّهُ فلا ينبغي للعاقِلِ أن يُهدِرَ هذا العقلَ الذي أنعَمَ الله به عليه. وإنَّ العقلَ السَّليمَ يقضي بأنَّ هذا العالم يتغيَّرُ مِنْ حالٍ إلى حال فلو نظرنا إلى الأرضِ فإنَّ حالَها في الصَّيف غيرُ حالِها في الشِّتاءِ مِنْ حيثُ اليُبوسَةُ والرُّطوبةُ وغيرُ ذلك وكذلك الإنسانُ حالُهُ في الصِّغرِ غير حاله في حالِ الشَّبابِ والكِبَرِ فإنه ينتقل من ضعفٍ إلى قوة ثم من قوة إلى ضعف ثم يموت، والعقل يقضي بأن المتغير لا بُدَّ له من مغير لأن الشىء لا يغير نفسه بنفسهِ لأنه إن قيل هذا الشىء غير نفسه لكان معنى ذلك أنه كان موجودًا قبل أن يوجدَ أي كان موجودًا باعتبار كونه مغيرًا لنفسِهِ وهذا محال وما أدى إلى المحال فهو محال فثبت المطلوب وهو أنَّ هذا العالم بكل ما فيه له خالق أوجده من العدَمِ إلى الوجود وهذا الخالق لا يشبهه بأي وجه من الوجوه.

والله تعالى كان موجودًا في الأزل أي فيما لا ابتداء له ولم يكن في الأزل شىء لا ضوء ولا ظلمة ولا إنسان ولا مَلَكٌ ولا فراغ ولا غير ذلك وهذا شىء لا يتصوره عقل الإنسان لكنَّهُ يُقِرُّ به فإنَّ العقلَ يقضي بأن المتغيرات لم تكن موجودةً في الأزل ثم أبرزها الله من العدم إلى الوجود، ثم الله تعالى خلق الماء أي أبرزه مِنَ العدم إلى الوجود وجعلَهُ أصلًا لكلِّ المخلوقات. قال الله تعالى: ﴿وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَىْءٍ حَيٍّ﴾ [سورة الأنبياء الآية: 30].

Sy kira tidak perlu diterjemahkan, karena penting bagi seorang berakal sehat pasti memahami dan menerima hujjah ini. baik kita lanjutkan materi ini:

Sebelum menjawab pertanyaan para shahabat dari negeri Yaman ini, Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wa sallam menjelaskan kepada mereka hal yang lebih penting lagi, yaitu tentang tauhid. Beliau menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala ada tanpa memiliki permulaan (azali), berbeda dengan makhluk yang pada mulanya tidak ada kemudian menjadi ada (baharu/hadits). 

Hanya Allah sajalah yang azali, dan semua selain Allah adalah hadits (yakni memiliki permulaan). 
Sebelum makhluk ada... Allah ada tanpa makhluk... tanpa ‘Arsy.., tanpa langit,.. tanpa surga dan tanpa satupun dari makhluk, maka demikian jugalah setelah makhluk ada, Allah tetap ada tanpa tempat, Allah ada tanpa arah, Allah ada tanpa waktu, Allah tetap ada tanpa butuh kepada makhluk. sebelum adanya tempat tidak dikatakan dimana Allah...maka setelah diciptakannya tempat..tetap tidak dikatakan dimana Allah...karena yang ditanya dengan dimana itu adalah makhluk...

Barulah kemudian Rasulullah shallallaahu 'alayhi wasallam menjawab pertanyaan mereka dengan mengatakan bahwa makhluk pertama adalah sejenis makhluk bernama air; الماء, Kemudian yang kedua adalah ‘Arsy yang diciptakan dari air tersebut. 

Keduanya adalah makhluk pertama dari jenis makhluk yang dapat dirasakan oleh panca indra.... Sedangkan makhluk pertama dari jenis yang tidak dirasakan oleh panca indra (ghairu mahsus) adalah waktu dan tempat. Jadi air tersebut diciptakan oleh Allah tanpa memiliki asal sebelumnya,... dan hal ini bukan suatu hal yang mustahil bagi Allah, barulah kemudian semua benda katsif (benda yang dapat disentuh dengan tangan) diciptakan berasal dari air tersebut.

Allah berfirman:

وكان عرشه على الماء

Maknanya: “Dan ‘Arsy diciptakan Allah dari Air” (surat Hud : 7) 

Imam ‘Abdur Razzaq dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan makhluk yang pertama adalah air,... kemudian ‘Arsy. 

Juga firman Allaah ta'ala:

 وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَاۤءِ كُلَّ شَیۡءٍ حَیٍّۚ أَفَلَا یُؤۡمِنُونَ

Maknanya: "Dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air maka mengapa mereka tidak beriman ?" [Surat Al-Anbiya' 30]

Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang menyatakan bahwa makhluk pertama adalah air tersebut.

Berikut adalah nas shorih yang harus dibaca dengan pelan pelan:
🔹 حكم من يقول الأخلاق ليس لها دين 

🔹 الرد على من ينتقد المسلمين لأنهم يراعون الشمس والقمر والأهلة

🔹 الرد على من يقولون أن محمدا أول خلق الله 

من المفاسد التي انتشرت بين بعض العوام ما درج عليه بعض قُرَّاء المولد النبوي الشريف وبعض المؤذنين وغيرهم من قولهم: "إن محمدًا أوّل المخلوقات"، وما ذاك إلا لانتشار حديث جابر الموضوع بينهم وهو: "أوَّل ما خلق الله نور نبيك يا جابر" وفيما يلي نورد ردَّنا بالأدلة العقلية والنقلية الشافية:
نقول: هذا الحديث موضوع لا أصل له وهو مخالف للقرءان الكريم،وللحديث الصحيح الثابت.
أما مخالفته للقرءان قال الله تعالى: {وجعلنا منَ الماء ِكلَّ شيءٍ حيٍّ} [سورة الأنبياء].

وأما مخالفته للحديث فقد روى البخاري والبيهقي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم  قال: "كان الله ولم يكن شيء غيره، وكان عرشه على الماء، وكتب في الذكر كل شيء ثم خلق السموات والأرض"، فهذا نص صريح في أنّ أول خلق الله الماء والعرش

Posting Komentar untuk "Inilah Makhluk Pertama Diciptakan"