Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Sholat Kaffároh / Baró'ah Pada Jumat Terakhir Bulan Ramadhan

Dikatakan.

Hukum Sholat Kaffároh / Baró'ah

ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ - ﺍﻟﺒﻜﺮﻱ ﺍﻟﺪﻣﻴﺎﻃﻲ - ﺝ ١ - ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٣١٢ :

( ﻓﺎﺋﺪ:) ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻓﺔ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ ﺇﻟﺦ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ ﻓﻲ ﺇﺭﺷﺎﺩ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ: ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﺬﻣﻮﻣﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺄﺛﻢ ﻓﺎﻋﻠﻬﺎ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﻭﻻﺓ ﺍﻻﻣﺮ ﻣﻨﻊ ﻓﺎﻋﻠﻬﺎ: ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ ﺍﺛﻨﺘﺎ ﻋﺸﺮﺓ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀﻳﻦ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﻭﻝ ﺟﻤﻌﺔ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ. ﻭﺻﻼﺓ ﻟﻴﻠﺔ ﻧﺼﻒ ﺷﻌﺒﺎﻥ ﻣﺎﺋﺔ ﺭﻛﻌﺔ، ﻭ ﺻﻼﺓ ﺁﺧﺮ ﺟﻤعة  ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺳﺒﻌﺔ ﻋﺸﺮ ﺭﻛﻌﺔ، ﺑﻨﻴﺔِ  ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻢ ﻳَﻘﻀِﻬﺎ. ﻭﺻﻼﺓ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﺃﻭ ﺃﻛﺜﺮ. ﻭﺻﻼﺓ ﺍﻷﺳﺒﻮﻉ، ﺃﻣﺎ ﺃﺣﺎﺩﻳﺜﻬﺎ ﻓﻤﻮﺿﻮﻋﺔ ﺑﺎﻃﻠﺔ، ﻭﻻ ﺗﻐﺘﺮ ﺑﻤﻦ ﺫﻛﺮﻫﺎ.

الفتاوى الفقهية الكبرى (1/ 217)وَأَمَّا صَلَاةُ الْبَرَاءَة فَإِنْ أُرِيدَ بها ما يُنْقَلُ عن كَثِيرٍ من أَهْلِ الْيَمَن ِ من صَلَاةِ الْمَكْتُوبَاتِ الْخَمْسِ بَعْد آخِرِ جُمُعَةٍ في رَمَضَانَ مُعْتَقِدِينَ أنها تُكَفِّرُ ما وَقَعَ في جُمْلَةِ السَّنَةِ من التَّهَاوُن في صَلَاتِهَا فَهِيَ مُحَرَّمَةٌ شَدِيدَةُ التَّحْرِيم يَجِبُ مَنْعُهُمْ منها لِأُمُورٍ منها أَنَّهُ تَحْرُمُ إعَادَةُ الصَّلَاةِ بَعْدَ خُرُوجِ وَقْتِهَا وَلَوْ في جَمَاعَةٍ وَكَذَا في وَقْتِهَا بِلَا جَمَاعَةٍ وَلَا سَبَبٍ يَقْتَضِي ذلك وَمِنْهَا أَنَّ ذلك صَارَ سَبَبًا لِتَهَاوُنِ الْعَامَّةِ في أَدَاءِ الْفَرَائِض لِاعْتِقَادِهِمْ أَنَّ فِعْلَهَا على تِلْكَ الْكَيْفِيَّةِ يُكَفِّرُ عَنْهُمْ ذلك وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَاب

I'ánatu al tháalibín (al Bakriy al-dimyáthiy juz 1 hal. 312):

Di antara  bid'ah yg tercela , orang yang melakukannya berdosa dan wajib bagi penguasa untuk mencegahnya adalah
  1. Shalat  Raghó'ib 12 rekaat di antara Maghrib dan 'Isyá' pada malam Jum'at pertama bulan Rajab, 
  2. Shalat  Nishfu Sya'bán  100 reka'at dan 
  3. Shalat pada jum at terakhir dr bulan Ramadhan 17 rekaat dengan niat untuk  menqadló' shalat yang belum dia qadla, 
  4. Shalat hari 'Ásyúró' empat  rekaat atau lebih, dan
  5. Shalat al-usbú'.

Sedangkan haditsnya (yang dipakai tersebut) adalah mawdlú' (palsu) dan báthil,
Awas jangan terpengaruh terhadap orang yang menuturkannya

Al Fatáwa á al Fiqhiyyah al Kubró (1/217);

Sedangkan shalat al Baró'ah jika yg dimaksud adalah yang dikutip dari banyak penduduk Yaman berupa shalat wajib yang lima setelah jum'at terakhir di bulan  Ramadhan dengan keyakinan bahwa itu bisa melebur semua yang telah terjadi berupa peremehan terhadap shalat-shalatnya selama satu tahun yang lewat,  maka itu diharamkan dengan keharaman yang berat, wajib untuk mencegahnya, karena beberapa hal, di antaranya ;

  • Haram mengulang shalat setelah keluarnya waktu meski secara berjama'ah ataupun di dalam waktunya secara sendirian dan tidak ada sebab yang mengharuskan hal itu. Diantaranya lagi bahwa ; 
  • Hal itu akan menjadi penyebab meremehkanya orang-orang awan terhadap pelaksanaan shalat fardlu 5 waktu. karena keyakinan mereka bahwa dengan melakukan shalat tersebut dengan tata cara tersebut bisa melebur dosa dari mereka. Allah yang lebih tahu tentang kebenarannya.
Oleh Karena itu Haram Hukumnya. 


Sholat Wajib yang ditinggal Wajib diQadla'

Sholat yang telah ditinggalkan wajib diqadla'. Baik itu Sholat yang telah ditinggalkan karena lupa atau ketiduran wajib diqadla' sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallaam:


" من نسي صلاة فليصلها إذا ذكرها لا كفارة لها إلا ذلك "  رواه مسلم

"Barang-siapa lupa tidak melakukan sholat (sholat Wajib) tertentu maka laksanakanlah jika ia ingat, tidak ada tanggungan atasnya kecuali qadla' (shalat) tersebut" (H.R. Muslim)

Dalam redaksi lain, Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallaam bersabda :

" من نسي صلاة أو نام عنها فكفارتها أن يصليها إذا ذكرها "  رواه مسلم

"Barang-siapa lupa tidak melakukan sholat tertentu atau tertidur maka kaffarahnya adalah melaksanakannya jika ia ingat" (H.R. Muslim)

Jika sholat (Sholat Fardhu) yang ditinggalkan karena lupa atau ketiduran wajib diqadla' apalagi sholat yang ditinggalkan dengan sengaja maka lebih wajib diqadla'. Ini juga masuk ke dalam keumuman hadits Nabi yang sahih:

 "فدين الله أحق أن يقضى "

"Hutang kepada Allah lebih layak untuk dibayar (qadla')"

Posting Komentar untuk "Hukum Sholat Kaffároh / Baró'ah Pada Jumat Terakhir Bulan Ramadhan"