Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Religi Makam Nabi Nuh 'alayhissalaam

Setidaknya ada tiga tempat yang dikatakan sebagai makam Nabi Nuh 'alayhissalaam. Pertama di Karak Nouh, Zahle, Lebanon. Kedua di Dulaiwan al-Majali, Kerak, Jordania. Dan Ketiga di Kufah, Irak. Lalu manakah yang benar? Allahu A'lam (Hanya Allah Ta'ala yang mengetahuinya). Tidak bisa dipastikan kebenarannya, karena tidak ada Hadits yang mengabarkan tentang lokasi Makam Nabi Nuh sebenarnya.

Nabi dan Rosul pertama yang diutus kepada ummat manusia adalah Nabi Adam 'alayhissalaam. Pada masa Nabi Adam, semua keturunannya beragama Islam. Semuanya menyembah Allaah Ta'ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Umat islam pada masa itu berkeyakinan bahwa Allaah Ada tanpa Tempat dan tanpa arah. Begitu juga pada masa Nabi Idris 'alayhissalaam. Tidak ada pengikutnya yang menyembah patung dan berhala. Semua beragama islam yang taat. dengan keyakinan bahwa Allaah tidak serupa dengan sesuatu apapun. 

Setelah wafatnya Nabi Idris, mulailah terjadi kesyirikan diantara manusia. Hal ini terus berlangsung, hingga Allah ta'ala mengutus Nuh kepada mereka sebagai seorang Nabi dan Rasul yang menyeru kepada agama Islam, agama yang benar dan diridhai oleh Allah Ta'ala. Masa kekosongan antara Nabi Idris dan Nabi Nuh adalah seribu tahun. Masa tersebut dikenal dengan zaman jahiliyah pertama. Karena itu, Nabi Nuh merupakan Nabi pertama yang diutus kepada kaum kafir. Bukan berarti tidak ada Nabi sebelumnya.

Allah subhanahu wa ta'ala Berfirman

{ كَانَ ٱلنَّاسُ أُمَّةࣰ وَ ٰ⁠حِدَةࣰ }

"Manusia itu dahulunya adalah satu ummat". Shahabat Ibnu Abbas berkata tentang tafsir ayat ini "Masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh adalah sepuluh abad. Manusia semuanya dahulu berada pada jalan yang benar (Islam). Kemudian terjadi perselisihan diantara mereka, maka Allah mengutus para Nabi sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan".

Nabi Nuh merupakan seorang yang mulia dan sabar. Meskipun demikian Al-Qur'an menjelaskan bahwa istri Nabi Nuh dan juga istri Nabi Luth termasuk penghuni neraka karena pengkhianatan keduanya. Para ulama' menyatakan bahwa pengkhianatan keduanya adalah berupa kekufuran dan bukan perzinahan. Karena tidak ada seorang pun Nabi yang beristri dengan seorang pezina. Tidak berarti zina itu lebih buruk daripada kufur. Tidak. Tapi memang seperti itulah ketetapan hukum Allah.

Dan pada zaman tersebut, syariat memperbolehkan pria muslim menikah dengan wanita kafir. Sehingga Nabi Nuh dan Nabi Luth keduanya beristri dengan perempuan kafir. Begitu pun sebaliknya wanita muslimah boleh dinikahi pria kafir sebagaimana Sayyidah Asiyah yang menjadi istri dari Fir'aun. Dan ini salah satu perbedaan antara syariat ummat terdahulu dan syariat Nabi Muhammad shallallahu alayhi wasallam.

Adapun dalam masalah akidah, semua Nabi dan Rasul membawa agama Islam. Semuanya mengajarkan bahwa Allah ta'ala adalah Tuhan yang berhak disembah. Allah Pencipta alam semesta dan tidak butuh kepada makhluk-Nya. Allah ada tanpa tempat sebelum menciptakan tempat. Dan setelah menciptakan tempat, Allah tetap ada tanpa tempat.

Referensi : Qashashun la taliiqu bil anbiya' karya Al-Habib Syeikh Thoriq Lahham Al-Husaini

Berikut adalah kisah Nabi Nuh 'alayhissalaam

Setelah wafatnya Nabi Idris 'AlayhisSalaam, beberapa peristiwa terjadi dari waktu ke waktu, yang menyebabkan manusia melakukan kekufuran untuk pertama kalinya. Ada lima orang Shaleh pengikut setia Nabi Nuh yang namanya disebutkan dalam Surat Nuh, ayat 23 dalam Al Qur'an. Mereka adalah Wadd, Suwa', Yaghuth, Ya'uq, dan Nasr.

Setelah kelima orang sholeh itu meninggal dunia, Iblis mendatangi orang-orang dalam bentuk seorang pria dan mengatakan kepada mereka untuk membuat patung dari Lima laki-laki Shaleh tersebut sebagai tanda untuk mengenang keshalehan mereka. Orang-orang pada masa itu pun menanggapi bisikan Iblis dan mulai membuat lima patung sesuai apa yang dibisikkan iblis untuk mengingat dan menghormati kelima orang Shaleh tersebut.

Setelah jangka waktu yang panjang dan beda generasi, Iblis kembali muncul kepada masyarakat. Saat itu sudah terjadi kebodohan dan kecerobohan yang telah menyebar luas dan banyak kesengsaraan telah terjadi di kalangan masyarakat. Patung-patung telah menjadi sangat umum di kalangan mereka. Kemudian Iblis melancarkan akisnya yang mendatangi lagi pada generasi berikutnya, iblis itu memerintahkan para manusia untuk menyembah patung-patung itu dan mengatakan kebohongan kepada mereka, bahwa nenek moyang mereka telah menyembah patung-patung ini juga.

Allaah mengutus Nabi Nuh kepada kaum tersebut dan memerintahkan Nabi Nuh untuk memperingatkan mereka terhadap siksa berat yang akan menimpa mereka jika mereka tidak kembali memeluk Islam.

Rentang waktu antara Nabi Idris dan Nabi Nuh adalah seribu tahun, yang dikenal sebagai era pertama era Kebodohan (jahiliyyah). Pada tahun-tahun itulah para manusia melakukan kekufuran dan menyebar luas di kalangan manusia.

Nabi Nuh berkata kepada umat-nya, "Wahai kaumku, sembahlah Allah Ta'ala, karena Dia adalah satu-satunya yang layak disembah." 

Beliau berkata, "Jika kalian tidak bertobat dan tidak meninggalkan kekufuran, maka tunggulah pada hari di mana penyiksaan berat akan menimpa kalian,". Nabi Nuh terus-menerus mengingatkan mereka tentang manfaat yang besar menjadi Muslim. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menanggapi seruannya dan tidak mau kembali ke Islam.

Nabi Nuh menghabiskan 950 tahun untuk mengajak kaumnya agar kembali kepada Islam. Hanya sekitar 80 orang yang percaya (masuk islam) dan mengikuti Nabi Nuh.

Kaum Nabi Nuh sangat keji kepada Nabi Nuh dan menimbulkan banyak kerugian bahkan mencelakai pada diri Beliau. Mereka begitu jahat bahkan mereka pernah mencoba mencekik Nabi Nuh sampai pingsan. Dari abad ke abad makin bertambah jumlahnya yang memusuhi Nabi Nuh dan pengikutnya dari waktu yang sebelumnya.

Nabi Nuh berkata kepada kaumnya, "Tugasku adalah untuk menyampaikan pesan Allâah, namun Allâah adalah satu-satunya yang menciptakan dan menuntun hati manusia."

Nabi Nuh tidak putus asa meskipun hanya beberapa orang yang menanggapi seruannya. Tapi ketika Allâh mewahyukan kepada Nabi Nuh bahwa tidak ada orang akan percaya, Beliau berdoa kepada Allâh untuk menghancurkan semua orang yang tidak mau percaya. Dan do'a Beliau dikabulkan oleh Allâh.

Allâh Ta'ala memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun sebuah bahtera/Kapal. Nabi Nuh mengumpulkan kayu, tir (sebangsa aspal) dan besi untuk kapal itu. Kemudian orang-orang mengejek Nabi Nuh yang akan membangun sebuah bahtera di atas lahan kering dan jauh dari air. 

Allâh memerintahkan Nabi Nuh, apabila ia melihat suatu tanda, agar supaya mulai memuati kapalnya. Tanda itu adalah bila ia melihat air yang mengalir keluar dari oven (alat pemanggang roti) yang terbuat dari batu. (dikatakan bahwa alat itu dulunya milik Ibu Hawwa, istri Nabi Adam 'Alayhis Salaam).

Tanda-tanda itupun mulai nampak/muncul. Air mulai mengalir dari batu yang dulu dipakai Hawwa untuk memanggang roti. 

Allâh mengirim hujan dari langit sehingga menyebabkan binatang berkumpul di dekat bahtera (kapal) tersebut. Atas perintah Allâh, setiap jenis binatang secara berpasangan betina-jantan mulai naik memasuki kapal, agar setelah terjadi banjir besar nanti binatang-binatang tersebut dapat berkembang biak dari jaman ke jaman hingga Kiamat.

Dikatakan, saat sepasang Anjing akan memasuki kapal, Nabi Nuh menghalangi anjing itu dan melarang untuk naik ke kapal. Karena pada jaman itu anjing adalah binatang yang sangat ganas dan membahayakan.

Nabi Nuh bekata kepada sepasang anjing itu: "Kalian tidak boleh masuk ke kapalku karena kalian hanya akan membahayakan anak keturunanku".

Atas kehendak Allâah anjing tersebut bisa berbicara dan berkata: "Allâah-lah yang memerintahkan kami untuk ikut naik ke kapalmu. Dan kami tidak akan membahayakan anak keturunanmu. Bila bangsa kami (anjing) mengancam anak keturunanmu, maka suruhlah mereka untuk menyebut namamu (Nuh), dan bangsa kami tidak akan mencelakai mereka. Kemudian Nabi Nuh membiarkan sepasang anjing tadi naik ke atas kapal. [Untuk jelasnya kalimat/Doa yang harus diucapkan ada di akhir tulisan ini.]

Para pengikut Nabi Nuh juga mulai naik ke kapal. Air menyembur dari Bumi dalam jumlah yang besar menyebabkan kapal terapung tinggi. Hujan jatuh dalam jumlah yang besar seperti gunung, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur'an. Setelah enam bulan hujan berhenti dan bumi mulai menelan air kembali setelah Kapal Nabi Nuh mendarat di Gunung al-Judiyy di Irak. Allah Ta'ala melindungi Nabi Nuh dan pengikutnya dan menampakan hukuman kepada para orang-orang yang telah kufur itu. Semua orang kafir tenggelam termasuk istri dan anak Nabi Nuh, Kan'an.

Hari Wafatnya Nabi Nuh 'alayhissalaam

Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Nuh akan menemui ajal, Beliau mendapat sebuah pertanyaan dari para Malaikat, "Bagaimana rasanya tinggal di bumi selama bertahun-tahun?" 

Nabi Nuh menjawab, "Aku melihat kehidupan di Bumi ini seperti sebuah rumah dengan dua pintu. Aku masuk melalui satu pintu dan aku meninggalkannya melalui pintu yang lain." 

Ini berarti bahwa kehidupan di bumi berlalu begitu cepat (meski Beliau hidup berabad-abad di atas bumi). Nabi Nuh ^Alayhi Salaam hidup di atas bumi selama 1750 tahun.

*saat kita didekati Anjing yang mengancam kita, bacakan Ayat 79 dari Surat as-Sâffat, maka anjing tsb tidak akan membahayakan kita. Insyaallah. *[dibaca agak keras sambil memandang anjingnya]*

سلام على نوح فى العالمين

"Salaamun 'alaa NuuHin fil 'aalamiin"

Posting Komentar untuk "Wisata Religi Makam Nabi Nuh 'alayhissalaam"